Sartika Br Sembiring berusaha menenangkan anaknya, Nabila Br Ketaren yang dirawat di Rumah Sakit Patar Asih Beringin, Selasa (31/10/2017). (Tribun Medan)

medanToday.com, DELISERDANG – Tak ada yang menginginkan musibah itu datang, semua rahasia milik Tuhan yang tentu ada hikmah di balik takdir yang menghampiri.

Apa yang dialami Nabila Br Ketaren (2,5 tahun) balita yang terjepit di eskalator Bandara Kualanamu ebgitu tiba-tiba. Peristiwa yang dialaminya terjadi pada Senin, (30/10/2017) sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu Nabila dibawa ibunya ke bandara untuk menjemput keluarganya.

Nabila terjepit di eskalator yang naik dari lantai Mezzanine. Akibat kejadian ini jempol kaki kanannya nyaris putus.

Hingga kini ia masih mendapatkan perawaran intensif di ruang nomor 200 lantai II, Rumah Sakit Patar Asih Beringin Kabupaten Deliserdang Selasa, (31/10/2017).

Gadis kecil itu tampak ditemani oleh sang ibu, Sartika Br Sembiring (27) dan Opungnya Rohani Br Ginting (59).

Mereka ini merupakan warga Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

“Ya seperti inilah kondisinya. Kadang nangis kadang diam, masih sering menangis dia. Tadi malam operasi dia ini,” ucap Sartika.

Selain kesedihan dirundung oleh keluarganya karena kecelakaan yang menimpa Nabila, satu masalah lagi muncul. Permasalahan ekonomi yang membuat mereka kebingungan untuk menanggung biaya pengobatan.

Karena, berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari pihak rumah sakit, untuk sementara biaya pengobatan Nabila sudah mencapai Rp 15 juta.

“Ya karena operasi itu makanya kurang lebih sampai Rp 15 juta. Pakai pen makanya mahal. Kerjaan aku sama suami hanya ke ladang. Ladang kami di bawah kaki gunung Sinabung. Kami berharap ada yang mau membantu,” kata Sartika.

Sementara itu, Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menyebut kejadian ini bisa terjadi akibat kelalaian dari orang tua Nabila.

“Ya kalau masalah pertanggungjawaban, sekarang ginilah, misalnya bapak pergi ke mal, lalu hal seperti itu dialami oleh anak bapak? Lalu siapa yang menanggung biaya pengobatannya? Kan bapak sendirikan,” ujar Wisnu Budi Setianto Selasa, (31/10/2010).

Ia menjelaskan berdasarkan rekaman closed-circuit television (CCTV) diketahui kalau Nabila berulang kali diajak untuk menaiki eskalator oleh ibu dan neneknya.

Terkait persoalan biaya ia menyebut belum dapat memastikan apakah ke depannya akan memberikan bantuan materi atau tidak.

“Kalau untuk itu saya belum bisa memastikanlah (dibantu biaya pengobatannya atau tidak). Nantikan akan ada lagi kordinasi sama managemen. Dari CCTV, akibat naik turun escalator rupanya kejadian ini , pertama dibawa turun sama neneknya terus dibawa lagi sama mamaknya ke atas, keteledoran orang tuanyalah ini,” kata Wisnu. (mtd/min)

========================================================