Kenaikan Laba - Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Distributions Hery Gunardi (kanan) dan Direktur Retail Banking Tardi hadir pada jumpa pers laporan keuangan triwulan III-2017 di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (24/10). Atas implementasi peran perseroan sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 9,8% yoy pada akhir September 2017 menjadi Rp686,2 triliun, dimana penyaluran ke sektor produktif mencapai Rp510,7 triliun, atau hampir 75% dari portollio Bank Mandiri. Atas capaian tersebut, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 25,4% menjadi Rp15,1 triliun pada akhir triwulan III-2017. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/10/2017
Kenaikan Laba - Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Distributions Hery Gunardi (kanan) dan Direktur Retail Banking Tardi hadir pada jumpa pers laporan keuangan triwulan III-2017 di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (24/10). Atas implementasi peran perseroan sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 9,8% yoy pada akhir September 2017 menjadi Rp686,2 triliun, dimana penyaluran ke sektor produktif mencapai Rp510,7 triliun, atau hampir 75% dari portollio Bank Mandiri. Atas capaian tersebut, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 25,4% menjadi Rp15,1 triliun pada akhir triwulan III-2017. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/10/2017

medanToday.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (persero) Tbk pada kuartal III 2017 mengumumkan kenaikan kredit mencapai 9,8% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 686,2 triliun dibanding periode tahun lalu Rp 625,1 triliun.

Direktur Distribusi PT Bank Mandiri (persero) Tbk Hery Gunardi mengatakan jika dirinci, pihaknya juga berhasil mencatatkan kenaikan kredit dari seluruh kelompok pembiayaan.

Dari sisi kredit modal kerja, tercatat tumbuh paling tipis sebesar 3,9% yoy menjadi Rp 321,4 triliun. Sementara, kredit investasi berhasil tumbuh 10,1% menjadi Rp 189,3 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20,6% menjadi Rp 95,2 triliun.

“Pertumbuhan kredit dari kredit produktif, terutama investasi dan modal kerja. Kredit produktif ini menyumbang 84,3% dari total kredit Bank Mandiri (bank only),” kata Hery dalam paparan kinerja Bank Mandiri kuartal III 2017, di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Adapun, jika dilihat berdasarkan segmen kreditnya, total kredit korporasi tercatat paling besar mencapai Rp 236,1 triliun atau tumbuh 11,7% yoy. Hal ini salah sautnya ditopang oleh penyaluran kredit perseroan ke sektor infrastruktur.

Gambaran saja, baki debet kredit infrastruktur Bank Mandiri pada akhir triwulan III – 2017 mencapai Rp 132,1 triliun atau tumbuh 11,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Dari nilai tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan sektor transportasi sebesar Rp 36,4 triliun, tenaga listrik Rp 27,4 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 17,2 triliun, konstruksi sebesar Rp 12,2 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp 10,3 triliun, telematika sebesar Rp 9,6 triliun, dan jalan raya dan tol sebesar Rp 9,4 triliun.

Sementara itu, Direktur Ritel Bank Mandiri Tardi mengatakan perseroan juga terus menyalurkan pembiayaan yang tinggi terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pada triwulan III/2017, Bank Mandiri telah membukukan baki debet kredit UMKM sebesar Rp 78,1 triliun, dan telah menyalurkannya kepada lebih dari 938 ribu nasabah pelaku UMKM.

Sedangkan pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR), perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9,11 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini, atau telah mencapai 70% dari target Rp 13 triliun pada akhir Desember nanti.

“Masih ada sisa sekitar Rp 4 triliun untuk KUR sampai akhir tahun, ini yang menjadi fokus kita. Terutama KUR ke sektor produktif,” kata Tardi.

(mtd/min)