medanToday.com,MEDAN – Dentuman gong di Ruang Serba Guna Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) milik Universitas Sumatera Utara (USU) menandai diresmikannya Rumah Sakit yang berada di Jalan DR Mansur Medan, Senin, 9 Januari 2016.
Peresmian RSPTN tersebut merupakan upaya dalam membantu Pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Hal ini pun menjadi salah satu hal utama yang dikembangkan oleh Kemeneristekdikti.
Kemenristekdikti sejak beberapa tahun yang lalu mengapresiasi dan mendorong usaha-usaha yang telah dirintis Kementerian dan beberapa PTN di Indonesia untuk memiliki dan mengelola sendiri rumah sakitnya.
Keberadaan RSPTN pun dianggap penting, baik sebagai salah satu fasilitas pendukung proses pendidikan tinggi maupun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“RSPTN sebagaimana RS USU ini merupakan salah satu mata rantai upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Khususnya pendidikan Kedokteran dan Kesehatan. Oleh karena itu keberadaan dan perkembangannya memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan pendidikan tingi di Indonesia,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir saat memberikan sambutan pada acara Grand Opening RS USU, senin (9/1/2017) di RS USU Medan.
Di lingkungan Kemenristekdikti saat ini, lanjutnya, telah terdapat 24 RSPTN yang tersebar di beberapa PTN yakni, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Brawijaya dan termasuk juga di Universitas Sumatera Utara.
“Dari data yang kami miliki di Kemenristekdikti, sampai sejauh ini perkembangan RSPTN yang ada tersebut cukup bervariasi. Baik dalam capaian kinerjanya, maupun permasalahan yang dihadapinya. Namun, demi peningkatan kualitas kesehatan, kami dorong terus sampai kualitas RSPTN ini mumpuni,” ungkapnya.
Apalagi, RSPTN milik USU ini telah menerima sertifikat paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dengan begitu, status RS USU semakin kuat, artinya memenuhi seluruh persyaratan sebagai Rumah Sakit.
“Ini harus kita syukuri, karena beberapa bulan yang lalu, RS UGM dan RS Unair berhasil memperoleh status barunya sebagai rumah sakit kelas B dan sekaligus juga memperoleh status akreditasi paripurna sebagai rumah sakit pendidikan dan hari ini kita saksikan bersama giliran penyerahan akreditasi Paripurna bintang 5 oleh KARS pada RSPTN USU,” ujar Nasir.
Dengan predikat tersebut. Ia mengimbau agar RSPTN USU harus betul-betul memberikan pelayanan yang baik.
“Jangan nanti sudah dibangun dengan biaya besar pelayanannya tidak baik. Harus melayani pasien dengan senyum dan jangan dibentak-bentak. Jangan suka menunda pelayanan seperti kebiasaan yang terjadi di rumah sakit,” tegasnya.
“Yang menjadi sangat penting kita harus merubah prilaku menjadi pelayan yang baik untuk pasien,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Rektor USU Runtung Sitepu, Wakapolda Sumut Brigjen Adhi Prawoto, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho dan pejabat lainnya. (mtd/bwo)
=========