medanToday.com,MEDAN – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid hadir pada kegiatan bedah buku “Politik Pertahanan” karya Dahnil Anzar Simanjuntak yang merupakan Jubir Prabowo,di Universitas Prima Indonesia, Senin (16/10/2023).

Dalam kata sambutannya,Meutya mengapresiasi buku “Politik Pertahanan” yang dituliskan Dahnil secara lugas dengan narasi kata yang mudah dicerna oleh masyarakat umum.

“Dahnil Simanjuntak berhasil menjadi jembatan informasi antara Kementerian Pertahanan dengan masyarakat,karena begitu banyak istilah di bidang pertahanan yang masyarakat umum tidak mengetahuinya. Dibuku “Politik Pertahanan” ini dijabarkan dengan kalimat sederhana sehingga masyarakat dapat untuk memahaminya,” Ungkap Politisi dari daerah pemlihan Sumut I ini.

Dalam kesempatan tersebut Meutya Hafid juga menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019 lalu.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia (RI), Letjen Purn M Herindra saat hadir dalam acara bedah buku “Politik Pertahanan” karya Dahnil Anzar Simanjuntak di Medan. Ist

Politisi perempuan yang berlatarbelakang Jurnalis tersebut mengaku merasa kelabakan dan pusing mencari lawan debat yang seimbang dengan Dahnil Anzar Simanjuntak saat kontestasi Pilpres 2019 lalu.

“Saat Pilpres 2019 lalu kami berseberangan. Saya tim jubir 01 sementara mas Dahnil tim jubir 02.Kita kesulitan cari lawan debat yang sepadan dengan mas Dahnil,beliau muda tapi selalu tampil dengan argumentasi dan nalar yang maju. Kalau kita kirim yang muda belum bisa mengimbangi level beliau, sedangkan kita kirim yang lebih senior malah timpang.Jadi terus terang kita kesulitan lawan mas Dahnil saat itu,” Ungkap Mutya yang disambut tepuk tangan audiense yang hadir.

Buku dari buah pikir dan olah kreatif Dahnil Anzar Simanjuntak, penulis membantu masayarakat dalam memahami arah kebijakan pertahanan di Kementerian Pertahanan.

“Mulai dari konsepsi pertahanan rakyat semesta, pertahanan militer dan nirmiliter, sampai pada penjelasan tentang pandangan Bapak Prabowo Subianto terkait dengan pertahanan kebudayaan maupun ketahanan pangan,” tegasnya.

Bedah buku,lanjutnya, juga dimaksudkan untuk memahami uapaya kebijakan yang lebih baik dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, buku ketujuh yang ditulisnya Politik Pertahanan saat menjadi juru bicara.

“Isi buku banyak terinspirasi dari pandangan dan langkah patriot Prabowo Subianto. Dalam memastikan pertahanan Indonesia lebih kuat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu berharap, buku dimaksud dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya pertahanan negara.

“Saya juga punya kekuatan idealis dalam merangkumkan buku ini yakni ingin terus berusaha merawat tradisi literasi dan budaya membaca,” tegasnya

=================