Nasabah bertransaksi di teller BCA Syariah di Jakarta, Selasa (31/10). Tahun depan BCA Syariah akan menerbitkan 12.000 uang elektronik Flazz BCA Syariah, hal tersebut dilakukan untuk mendukung program penggunaan non tunai dari pemerintah dan untuk memberikan pelayanan serta kemudahan kepada nasabahnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/31/10/2017
Nasabah bertransaksi di teller BCA Syariah di Jakarta, Selasa (31/10). Tahun depan BCA Syariah akan menerbitkan 12.000 uang elektronik Flazz BCA Syariah, hal tersebut dilakukan untuk mendukung program penggunaan non tunai dari pemerintah dan untuk memberikan pelayanan serta kemudahan kepada nasabahnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/31/10/2017

medanToday.com – Industri perbankan syariah diproyeksi akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut di tahun 2018, perbankan syariah memungkinkan untuk mencatat pertumbuhan mencapai 13% dari sisi penyaluran pembiayaan.

“Kalau bank umum kita perkirakan 10% sampai 12%, kalau ini (bank syariah) bisa sampai 13%,” ujar Wimboh saat ditemui di Graha Gus Dur, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Selain itu, dalam paparannya Wimboh mengatakan sampai dengan bulan September 2017 total aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 405,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan sebesar 22,16% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi bulan September tahun lalu sebesar Rp 331,76 triliun.

Sementara itu, dari sisi kinerja pembiayaan bank syariah juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 8,24% secara yoy menajdi Rp 186,1 triliun. Selain itu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah berhasil mencatat kenaikan sebesar 16,77% secara tahunan menjadi Rp 232,3 triliun di bulan September 2017.

(mtd/min)