medanToday.com, MEDAN – “Jam 11-an kami masih WA-an, masih ketawa-ketawa. Sampai jam 02.00 WIB dini hari saya masih menanyakan keberadaannya dan dia bilang menginap di tempat teman,”satu kalimat Betti mengenang suaminya yang tewas setelah dibegal di Jalan Juanda persis di dekat Hotel Pardede.
Wanita berkulit sawo matang ini tidak menyangka kalau suaminya Ridwan Limbong pergi selamanya meninggalkan ia dan dua anak mereka yang masih belia dengan cara tragis.
Betti mengaku, malam sebelum kejadian, Betti masih sempat berkomunikasi dengan suaminya lewat aplikasi WhatsApp.
Dalam komunikasi itu, perbincangan mereka pun diwarnai dengan tawa dan canda.
Seperti biasanya, mereka memang sering melakukan komunikasi yang diwarnai canda tawa.
BACA JUGA:
Polisi Tembak Mati Dua Perampok David Simanjuntak & Seorang Begal Pembunuh Ridwan Limbong
- Sebelum Tewas, Orderan Grab Terakhir Atas Nama GEGANA POLDA SUMUT
- Lagi, Begal di Medan Habisi Nyawa Sopir Taksi Online, David Simanjuntak Tewas
Ternyata komunikasi itu menjadi yang terakhir kalinya. Keesokan harinya, Betti mendapat kabar dari pihak Kepolisian bahwa suaminya menjadi korban begal.
Kini, Betti seorang diri membesarkan dua buah hati mereka Bintang Limbong (4) dan Tania Limbong (3) yang masih sangat kecil tersebut.
Betty mengungkapkan, firasat kepergian suaminya tercinta sudah ia rasakan sejak pertengahan pekan lalu.
Tepatnya Kamis (21/9/2017) saat ia diantar suami berkunjung ke tempat orangtuanya di Tebingtinggi.
Keesokan harinya, Ridwan pulang ke Medan untuk bekerja seperti biasa sebagai penarik ojek online.
“Waktu itu dia pakai baju dan celana warna hitam. Saya dalam hati seperti sedih kok kayak berduka. Tapi saya nggak tanya,”ujar Betti.
Sampai saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Medan Baru masih terus mengungkap kasus begal yang menewaskan Ridwan Limbong. (mtd/bwo)
==============
BERITA TERKAIT: