medanToday.com, MEDAN, Staf DPRD Kota Medan, Ika Syafitri Dewi mendadak tiba di ruang wartawan unit DPRD Kota Medan, Kamis (28/11). Dia persoalkan tentang pemberitaan pengusiran wartawan, dalam pertemuan DPRD Medan dan DPRD Bantul, Rabu (27/11) kemarin.
“Siapa yang membuat berita saya itu,”ucap Ika di depan pintu ruang wartawan.
“Saya,”ucap salah seorang wartawan sembari menjelaskan hal yang terjadi.
Sayangnya, Ika tak terima dengan jawaban wartawan dan langsung menginterogasi pembuat berita dan membantah atas dasar apa wartawan menuduh dirinya telah mengusir wartawan.
“Atas dasar apa kamu nuduh saya mengusir wartawan,”ucapnya.
“Aku tidak melarang kau buat berita, tapi aku tak suka kau beritakan soal aku,”sambungnya sambil menunjuk ke arah wajah wartawan.
Setelah kurang lebih lima menit marah-marah tak terima, akhirnya Ika memutuskan untuk meninggalkan belasan wartawan yang berada di dalam ruang wartawan unit DPRD Kota Medan.
Sementara itu, anggota Fraksi PKS DPRD Medan Irwansyah yang menerima pertemuan kunjungan DPRD Bantul menyebutkan tak tahu-menahu soal pengusiran wartawan kemarin. Namun Irwansyah sempat melihat gelagat yang gelisah dari Staf DPRD Kota Medan, Ika Syafitri Dewi.
“Wartawan keluar saat kami fokus berdialog dengan tamu. Cuman kami perhatikan staf tadi agak gelisah. Saat itu kami membicarakan anggaran reses dan sosper anggota dewan,” terang Irwansyah.
Hal senada juga disampaikan rekan Irwansyah yang juga mendampinginya saat pertemuan, Abdul Latif Lubis. Dia menyebutkan ketika diskusi dengan DPRD Bantul mereka tak menutupi pembicaraan soal anggaran.
“Jadi bukan karena membicarakan pos anggaran reses dan sosper, kalau soal dana itu kami terang terangan. Kita tak nyaman saat pertemuan kita ada wartawan yang diusir, sementara wartawan itu mitra kita. Kita akan pertanyakan hal ini dengan atasan Ika,”kata Abdul Latif Lubis.
(mtc/rdn)