Delegasi Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat bertemu DPRD Medan di Kantor DPRD Medan, Rabu (27/11). / Raden Armand for medanToday.com

medanToday.com, MEDAN, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE menyebutkan perihal kasus pengusiran wartawan unit DPRD Kota Medan pada pertemuan DPRD Bantul beberapa waktu lalu tak mesti lagi terjadi. Sekretaris DPRD Kota Medan harus mengambil langkah memperbaiki kinerja para anggotanya.

“Saya harap kedepannya Sekwan harus bisa memperbaikinya, kepada para staf juga harus memperjelas dari awal. Apakah rapat ini tertutup atau tidak, kalau tertutup mestinya diberitahukan terlebih dahulu agar tak menjadi salah paham. Kita tetap berusaha untuk positif thinking,”ungkap Hasyim, Jumat (29/11).

Karena kata Hasyim, persoalan anggaran boleh dan sah-sah saja untuk diketahui oleh masyarakat dan memang harus terbuka. Apalagi pertemuan kemarin dengan anggota DPRD Bantul hanya sekedar konsultasi dan diskusi.

“Mungkin ini ada kesalahan dan mesti diperbaiki. Sebab kita ingin semua bagian di DPRD Kota Medan bekerja harmonis, mulai dari staf, honorer, dewan dan lainnya bisa bersinergi,”ujar Hasyim.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Kota Medan, Ferdinand Lumban Tobing meminta Sekwan untuk mengusut persoalan pengusiran wartawan itu. Karena wartawan itu adalah mitra dan pekerjaan jurnalis itu bukan meminta-minta.

“Gawat, kok bisa begitu. Wartawan itu mitra kerjanya anggota DPRD. Kalaupun dibuka berapa anggaran reses itukan resmi dan tidak ada yang perlu dirahasiakan,” ungkap Ferdinand Lumban Tobing.

Ferdinand mengaku sangat geram dengan tindakan staf yang bertindak arogan tersebut.

“Harus diingat itu, wartawan itu bukan pengemis, budak, tolong Sekwan usut itu, ada apa, mengapa? Janga terlampau aroganlah. Kalian juga makan gaji dari uang rakyat. Kalau perlu, Pak Walikota/ Sekda, mutasi saja ke kantor kelurahan,” jelas Ferdinand.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, DPRD Bantul mengadakan kunjungan ke DPRD Kota Medan dan mempertanyakan tentang anggaran reses dan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper).Namun tiba-tiba, kegiatan belum selesai, seorang Staf DPRD Kota Medan bernama, Ika Syahfitri Dewi mengusir sejumlah wartawan yang sedang bertugas.

(mtc/rdn)