Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia (RI), Letjen Purn M Herindra saat hadir dalam acara bedah buku "Politik Pertahanan" karya Dahnil Anzar Simanjuntak di Medan. Ist

medanToday.com,MEDAN – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia (RI), Letjen Purn M Herindra, Senin (16/10) menjadi keynote speaker pada acara bedah buku “Politik Pertahanan” karya Dr Dahnil Anzar Simanjuntak di Hall Universitas Prima Indonesia Medan, Sumatera Utara, Senin (16/10).

Mantan Wakasad itu meminta publik membedah buku yang ditulis Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu sebagai satu kesatuan utuh dalam upaya menjelaskan proses menjayakan Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI).

Purna bakti jenderal bintang tiga peraih Adhi Makayasa Akmil Abituren 1987 itu mengatakan, sebagai Wakil Menhan pihaknya terlibat pada semua kebijakan pertahanan yang dirancang Menhan Prabowo.

“Setiap saat Menhan selalu mencari cara terbaik agar Indonesia bisa memiliki alutsista yang modern di tengah keterbatasan yang ada. Menhan selalu berpikir dan bertindak agar Indonesia bisa disegani di mata dunia. Oleh sebab itu, Menhan mengarahkan seluruh elemen pertahanan negara untuk bekerja keras memastikan pertahanan Indonesia semakin kuat. Hal tersebut mencakup modernisasi alutsista, profesionalisme prajurit, peningkatan SDM pertahanan, diplomasi pertahanan dan lain sebagainya,” tegasnya.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia (RI), Letjen Purn M Herindra saat hadir dalam acara bedah buku “Politik Pertahanan” karya Dahnil Anzar Simanjuntak di Medan. Ist

Menunjuk buku buah pikir dan olah kreatif Dahnil Anzar Simanjuntak, penulis membantu masayarakat dalam memahami arah kebijakan pertahanan Menhan. “Mulai dari konsepsi pertahanan rakyat semesta, pertahanan militer dan nirmiliter, sampai pada penjelasan tentang pandangan Bapak Menhan terkait dengan pertahanan kebudayaan maupun ketahanan pangan,” tegasnya.

Bedah buku, lanjutnya, juga dimaksudkan untuk memahami uapaya kebijakan yang lebih baik dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, buku ketujuh yang ditulisnya Politik Pertahanan saat menjadi juru bicara.

“Isi buku banyak terinspirasi dari pandangan dan langkah patriot Prabowo Subianto. Dalam memastikan pertahanan Indonesia lebih kuat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu berharap, buku dimaksud dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya pertahanan negara.

“Saya juga punya kekuatan idealis dalam merangkumkan buku ini yakni ingin terus berusaha merawat tradisi literasi dan budaya membaca,” tegasnya didampingi sejumlah anak muda produktif kreatif lintas latar belakang. Di antaranya Markus Dedi Sinuhaji yang jurnalis internasional tapi kembali ke daerahnya Karo untuk mengedukasi masyarakat petani serta membimbing milenial sebagai konten kreator patform digital.

Dari seribuan undangan yang memenuhi ruang jembar tersebut, terdapat sejumlah purnabakti jenderal yang datang dari ragam partai politik. Terlihat Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, politisi Partai Gerindra HM Subandi, sejumlah akademisi dari banyak universitas dengan pembanding Abdul Latif Siregar serta Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria dengan moderator Rizki SH MKn.

Antusiasme massa terlihat dari pertanyaan kritis yang disampaikan publik. “Saya surprised berdiri di sini. Banyak darah yang saya jalani untuk bedah buku ini, tapi di sini kritis,” tutup Dahnil Anzar Simanjuntak.

Anggota legislatif DPRD Deliserdang HM Subandi berterima kasih atas animo publik yang mengikuti kegiatan. “Hari ini saya speechless. Bedah buku so pasti menambah wawasan tapi di sini penebalan nasionalisme. Massa antusias dan bertahan sejak awal hingga akhir. Bahkan saat menyanyikan lagu-lagu nasionalisme, antusias. Saya bangga dengan milenial khususnya yang ada di sini,” tutup politisi senior tersebut.

==========================