Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti disambut tarian tor-tor oleh masyarakat Batak ketika berkunjung di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3/2020).ANTARA FOTO/Septianda Perdana

medanToday.com,SAMOSIR – Setelah menikmati beberapa destinasi wisata di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, berencana akan kembali mengunjungi danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara itu.

Hal itu disampaikan Raja Willem saat mengunjungi rumah Adat Batak di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Sumatera Utara, Kamis.

“Pada saat berbincang tadi, Raja bilang kalau ada ada waktu akan membawa anak-anaknya kesini tahun depan,” kata Ketua Lembaga Adat Dalihan Na Tolu Desa Lintong Nihuta, Janter Simanjuntak.

Janter mengatakan bahwa Raja dan Ratu Belanda juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Lintong Nihuta karena telah diperkenalkan dengan adat dan budaya Batak Toba.

Selain itu juga melihat langsung 7 rumah Adat Batak yang usianya mencapai ratusan tahun di Desa Lintong Nihuta, tarian dan gondang Batak “Tortor Panomunomuan” dan dihadiahi Ulos Pinuncaan.

Setelah bercengkrama dengan para tokoh adat, Raja Willem dan Ratu Maxima melanjutkan perjalanan ke Institute Del (Kabupaten Toba). Selanjutnya direncanakan akan ke Pelabuhan Balige menyeberangi Danau Toba ke ecovillage di Kabupaten Samosir.

Sebelumnya Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (9/3).

Kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia tersebut membawa misi untuk peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.

Berdasarkan siaran pers dari Kemenlu, kunjungan kenegaraan penguasa Belanda, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, ke Indonesia akan membawa empat menteri dan hampir 200 delegasi pengusaha.

Kunjungan Raja-Ratu Belanda selama 9-13 Maret 2020 itu dikhususkan untuk fokus ke Indonesia karena bukan merupakan rangkaian lawatan kenegaraan. (mtd/min)

==========================