medanToday.com, MEDAN – Sampai dengan hari ini, aksi tidak terpuji yang dilakukan satuan pengamanan kampus USU tak kunjung selesai dan tidak ada keterangan yang jelas dari pihak kampus USU.
Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Satpam USU kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) bernama Nuel Silaban terjadi pada Kamis (19/10/2017) malam.
Nuel dihajar menggunakan benda keras seperti bangku besi, kayu dan juga gitar.
“Apabila pihak USU tidak bisa menjelaskan secara baik terhadap praktik kekerasan yang terjadi, kita bisa tarik dana hibah sekitar Rp 10 miliar yang kita berikan kepada USU,” kata Anggota Komisi C DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan saat menyambangi RS Columbia Asia Medan, Sabtu (21/10/2017) siang.
Sampai dengan saat ini, kata Sutrisno, pihaknya masih mencari jalan keluar terkait kasus kekerasan tersebut.
“Sampai hari ini kita belum dapat informasi yang jelas baik itu dari korban mau pun pihak yang terlibat. Kami akan sambangi Rektor USU pada Senin mendatang,” ungkapnya kepada medantoday.com.
Lebih lanjut Sutris menegaskan, sebagai sarana pendidikan, pengelola kampus harus bisa menjadi orang tua dari mahasiswa/i nya.
“Bilamana terjadi kejahatan, hendaknya diselesaikan dengan aturan yang ada atau aturan dari kampus itu sendiri,” tegasnya
Kader PDI-Perjuangan ini menilai beberapa kampus di Sumatera Utara masih selalu gagal dalam mengatasi dinamika mahasiswa.
“Fakta yang terjadi tidak ada keributan mahasiswa yang tidak berakhir dengan kerusuhan,” pungkasnya. (mtd/non)
========================================================