Febrianti Siahaan dengan karyanya Ulteba.(mtd/ist)

medanToday.com, MEDAN – Siapa bilang bahwa wanita kelak hanya berhak mengurus rumah, suami, dan anak-anak? Di zaman yang sudah semakin canggih ini tak lagi dapat menghambat gerak kaki mereka.

Seperti yang dilakukan Febrianti Siahaan, pemilik dari Ulos Tenun Batik Batak (Ulteba) yang karyanya sudah tak perlu diragukan lagi.

Perempuan berusia 41 tahun ini berhasil mewujudkan keinginannya untuk memproduksi sendiri Ultebanya tersebut.

Berawal dari ketertarikannya pada dunia fashion, membuat Febri meyakinkan diri untuk mulai berjualan batik milik orang lain. Tak hanya sekedar menjual, dengan segala ide-idenya ia mulai berinovasi agar usaha yang ia jalankan terus berkembang demi menarik minat pelanggan.

Namun sayang, di tengah jalan langkah Febri harus terhenti karena ketidaksesuaian antara dirinya dengan sang partner yang mulai tak sejalan.

Tak berhenti sampai disitu, Ibu dari lima anak ini akhirnya memutuskan untuk membuat produk sendiri. Memulai usaha di tahun 2013, Febri memanfaatkan kemampuannya di dunia fashion dan mulai mengembangkan pada mode batik.

Melihat review dari customer yang puas akan hasilnya, Febri melanjutkan dengan produk tenun dengan motif batak, karo, dan nias.

“Saya ingin di produk kita tetap memperkenalkan budaya khususnya di Sumatera Utara,” ujarnya.

Berbagai inovasi dilakukannya guna mendapatkan kepercayaan kembali sang pelanggan. Keunggulan ulos tenun batik miliknya dari yang lain yakni tidak susut meski berulang kali dicuci, tak luntur apalagi berbau dan berbeda dengan yang biasa dibeli di pasar menjadi daya tarik bagi pembeli.

Loyalitasnya dalam melayani pembeli menjadi nilai tambah untuk Febri.

Keberhasilan yang kini didapatnya bukanlah hal mudah, jatuh bangun dalam membuka usaha sudah seperti makanan sehari-hari baginya. Mulai dari customernya yang diambil orang lain hingga pernah ditipu sekalipun sudah dirasakannya.

Namun tak pernah sedikit pun dia menyerah. Ditemani sang suami yang tak henti memberi dukungan dan senyum dari anak-anak menjadi penyemangatnya dalam hidup.

Kini, produknya sudah dikenal. Mulai dari pejabat daerah hingga Kapolri, Tito Karnavian Dan bahkan mantan gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat pun sudah mencoba kain hasil tenunannya.

Meskipun begitu Febri tak hanya puas akan hasil yang didapatnya, saat ini ia mulai mengembangkan produknya menjadi kipas dan scarf yang lebih praktis digunakan pelanggannya.

“Karena hasil tidak akan pernah mengkhianati proses,” ujarnya. (mtd/fri)

================