Game online Pukul Guru Anda.(Int)

medanToday.com, MEDAN – Sudah bukan rahasia lagi, secara psikologis bahwa manusia sifatnya meniru, melihat hal buruk maupun baik, kemudian tergiur untuk melakukannya.

Kerap menonton tayangan yang berbau kekerasan, penganiayaan, secara tak sadar kita lama-kelamaan bisa berperilaku kasar, maupun sebaliknya.

Saat ini, netizen dikejutkan dengan munculnya permainan atau game yang bernama “Pukul Guru Anda” yang dirilis oleh penerbit game asal Belanda, Poki.

Mendapat laporan game yang bertema kekerasan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung sigap. Kominfo mengultimatum Poki, untuk segera mencabut game tersebut dari Indonesia.

Dalam penelusuran, Poki merupakan penerbit game online yang salah satunya merilis game bermuatan kekerasan, salah satunya game ‘Pukul Guru Anda’ yang sedang viral hari ini.

Dalam keterangan di situsnya, dikutip Jumat 2 Februari 2018, Poki menuliskan beralamat di Amsterdam, Belanda. Poki bisa diakses menggunakan Bahasa Indonesia dan 27 bahasa lainnya.

Poki menuliskan, pengguna bisa memainkan 20 ribu permainan dengan gratis. Poki memiliki beberapa kategori permainan, seperti permainan aksi, petualangan, balapan, olahraga, anak perempuan, asah otak, keterampilan, serta permainan yang berasal dari film dan TV. Dengan beragamnya permainan, Poki menyasar semua umur dan kalangan untuk bermain.

“Permainan kami bisa dimainkan di berbagai perangkat, jadi Anda dapat menikmatinya di mana saja! Misi kami adalah membuat web menjadi tempat yang lebih menyenangkan untuk bermain!” tulis Poki dalam keterangan di situs tersebut.

Game Pukul Guru Anda.(Int)

Mereka mengklaim terdapat 30 juta pemain di seluruh dunia setiap bulannya. Mereka tidak menggunakan registrasi resmi dari pengguna. Poki tidak memerlukan personal data seperti alamat email dan nomor telepon.

Dalam situs tersebut, ternyata Poki bukan hanya merilis game kekerasan pada guru yang bermuatan konten kekerasan. Terdapat permainan yang berkonten sama dengan menyelipkan kata ‘mengerikan’ di setiap keterangan permainan-permainan tersebut. Selain itu, permainan-permainan tersebut menggunakan berbagai senjata untuk melakukan kekerasan, dari kapak hingga kursi kayu.

Bukan hanya game yang bermuatan kekerasan, terdapat pula game untuk dewasa dan game untuk remaja yang disediakan Poki tersebut.

Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, kementeriannya sedang dalam proses meminta pengembang game, Poki, untuk menutup game tersebut sendiri. Jika sampai Sabtu, 3 Februari 2018 tidak dipenuhi permintaan tersebut, maka Kominfo akan memblokir situs tersebut.

“Sedang diproses, kami sudah minta pihak Poki untuk take down game tersebut. Kalau sampai besok jam 15:15 tidak ada kabar atau tindak lanjut dari Poki, kami akan blokir Poki secara keseluruhan. Ini sesuai ketentuan kami 1×24 harus merespons permintaan kami,” ujar Semuel. (mtd/min)