Direktur Keuangan PT.Waskita Beton Precast (WSBP), Antonius YT Nugroho pada sosialisasi bahaya Narkoba di Batching Plant TTSB, Desa Nagasiangan, Serdangbedagai, Sumut, Kamis (23/1).Foto:Ist

medanToday.com,Tebingtinggi – Sebanyak 171 karyawan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengikuti sosialisasi bahaya Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika & Zat Adiktif) Area Sumatera dan tes urine di Plant Tebing Tinggi-Serbelawan (TTSB), Desa Nagasiangan, Serdangbedagai, Sumut, Rabu (23/1).

Hadir dalam sosialisasi ini jajaran Direksi dan Manajemen di antaranya Direktur Keuangan Antonius YT Nugroho, General Manager (GM) Resiko dan K3L Irvan Pandjaitan, General Manager Readymix Fakih Usman, GM Pengembangan Bisnis
Sanusi Hasyim, Kepala Batching Plant TTSB Wahyu Adi Purnomo, dan Kepala Batching Plant KTIB, Hanintyo.

Antonius menjelaskan acara sosialisasi bahaya narkoba dan Napza ini merupakan rangkaian dari bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2020 yang berlangsung sejak tangal 12 Januari -12 Februari 2020.

Sosialisasi Bahaya Napza dilakukan di seluruh pabrik. Tujuan utama adalah agar seluruh karyawan sehat, karena jika sudah terkena narkoba, maka sifat ketergantungan sangat tinggi. Untuk mengantisipasi dampak buruk itu, maka dilakukan tindakan preventif dengan sosialiasi, agar seluruh insan Waskita Beton Precast tidak terpapar narkoba.

“Selama satu bulan ini kita akan melakukan penyuluhan di semua wilayah kerja kita. Puncaknya nanti di tanggal 12 Februari akan kita umumkan bahwa semua karyawan kita bebas narkoba,” ujarnya.

Direktur Keuangan PT.Waskita Beton Precast (WSBP), Antonius YT Nugroho

Jika ada karyawan yang terpapar narkoba, menurutnya, bisa memicu adanya kecelakaan kerja. Untuk itu seluruh karyawan wajib bebas narkoba.

“Kita preventif, jangan sampai kejadian dulu baru kita melakukan sesuatu. Jadi ini sifatnya edukasi dan juga sesuai prinsip kita agar zero accident,” ungkap Anton.

Menurutnya acara sosialisasi bahaya narkoba ini sangat penting mengingat bahaya dan dampak yang ditimbulkan terhadap produktifitas perusahaan, apalagi tahun mendatang perusahaan akan menghadapi tantangan cukup berat.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan tes urine kepada seluruh karyawan. Ada dokter internal dan tim eksternal dari Kimia Farma yang akan mengecek tes urin.

“Hasilnya bisa diketahui dalam satu hari. Bagi yang kedapatan narkoba, sanksinya tegas langsung kita berhentikan,” tegasnya.

General Manager Resiko dan K3L Irvan Pandjaitan menambahkan, selain untuk memeringati Bulan K3, penyuluhan dan sosialisasi bahaya Napza ini sebagai komitmen WSBP untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah.

“Kebijakan di K3 sudah jelas yaitu ada pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kekhawatiran kita jika ada pekerja yang mengonsumsi Napza bisa saja berpotensi menjadi kecelakaan kerja. Ini yang mendasari kita melakukan kegiatan ini,” katanya.

Dokter Perusahaan PT Waskita Beton dr Ervina Diah mengatakan peredaran narkoba dari tahun ke tahun semakin mengkhawatirkan. Untuk itu semua karyawan harus mengikuti penyuluhan dan tes urine.

“Hari ini total ada 171 karyawan yang tes urin. Dari level manager hingga pekerja semuanya harus dites. Karena saat ini semua orang bisa terkena akibat pergaulan, tidak terkecuali di lingkungan perusahaan, makanya dengan bulan K3 ini bisa meminimalisir dan menghindari bahaya Napza,” kata dokter Diah.

Menurutnya tes urine ini dilakukan secara berkala minimal satu tahun sekali. Sehingga para karyawan terbiasa hidup sehat dan jauh dari narkoba.

“Minimal saat Bulan K3 setahun sekali kita laksanakan. Namun tanggalnya diberitahu mendadak,” jelasnya.(mtd/min)

=========================