Petugas dengan mengenakan APD melakukan persiapan penguburan jenazah terpapar COVID-19 di pekuburan khusus Covid-19 di Simalingkar B,Medan. Foto: Dedi Sinuhaji for medanToday.com

medanToday.com,JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga kasus positif dan kematian warga yang terpapar Covid-19 di lapangan lebih banyak dari yang dilaporkan pemerintah pusat. Hal itu berkaca pada beberapa kasus jumlah pemakaman Covid-19 yang lebih banyak daripada data harian yang dilaporkan pemerintah daerah.

Dengan dugaan itu, anggota Satgas Covid-19 IDI Erlina Burhan meminta agar pemerintah daerah transparan dalam menyampaikan data, sehingga tidak terjadi kekeliruan persepsi di masyarakat.

Sebab menurutnya, dengan persepsi kasus Covid-19 menurun, masyarakat mulai merasa aman dan lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.

“Saya berasumsi, memang tidak baik, tapi barangkali angkanya lebih dari yang terdata dan yang tidak diperiksa,” kata Erlina dalam acara daring, Jumat (18/6).

“Pasti itu, lebih,” timpal Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan.

Erlina melanjutkan, pemerintah daerah tidak boleh terjebak mengejar pemetaan wilayah risiko atau zonasi sehingga menurunkan angka tes. Ia menyebut strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) merupakan upaya yang harus dilaksanakan secara masif dan agresif dalam kondisi apapun.

Apalagi saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada kemunculan varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang dinilai lebih mudah menularkan virus lebih cepat dan masif, hingga mampu memperburuk gejala yang mengakibatkan kematian.

“Kondisi Indonesia sekarang dalam keadaan tidak baik-baik saja, kita dalam kondisi mengkhawatirkan. Saya kira seluruh pemerintah daerah harus transparan, baik data peningkatan kasus, atau peningkatan kematian atau data genome sequence,” kata dia.

The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang merupakan pusat penelitian kesehatan global independen di Universitas Washington juga memprediksi kasus kematian warga Indonesia yang terpapar virus corona lebih dari yang dilaporkan pemerintah.

IHME mencatat prediksi per 18 Juni kumulatif kasus kematian Covid-19 Indonesia mencapai 150.304 kasus. Sementara laporan kasus kematian di Indonesia per 17 Juni sebanyak 53.753 kasus. Artinya, IHME memprediksi kematian Covid-19 di Indonesia 2,7 kali lipat dari data yang dilaporkan pemerintah Indonesia.

IHME juga memproyeksikan penambahan kasus kematian covid-19 harian di Indonesia per 17 Juni sebanyak 550 kasus. Jumlah itu 1,9 kali lipat dari data laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang mencatat pada 17 Juni yang mencatat Indonesia menyumbang 277 kasus kematian dalam sehari.

===================