medanToday.com,MEDAN –  Guna meningkatkan konsolidasi antar anggota komisoner se-Sumatera Utara (Sumut), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumut mengadakan rapat pimpinan selama tiga hari, 28-30 September di Hotel Sinabung Resort, Berastagi, Kabupaten Karo.

Rapat ini dihadiri oleh 212 komisioner KPU se-Sumut, di antaranya ketua dan wakil ketua KPU, sekretaris, dan kepala bagian dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Sekretaris KPU Sumut Dr Abdul Rajab Pasaribu mengungkapkan, dasar dilaksanakannya rapat pimpinan ini berdasarkan hasil rapat pleno KPU Sumut pada 4 September lalu. Selain itu, rapat pimpinan juga menjadi salah satu rencana anggaran biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgubsu) 2018.

“Selain itu, tujuan utama terselenggaranya acara ini untuk menyatukan langkah, arah, dan kebijakan pelaksanaan Pilgub Sumut dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) delapan kabupaten/kota di Sumut pada tahun 2018. Hal ini juga untuk menyongsong pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislatif pada tahun 2019,” ujar Sekretaris KPU Sumut Dr Abdul Rajab Pasaribu, Jumat 29 September 2017.

Ketua Komisioner KPU Sumut Mulia Banurea dalam kesempatan itu menyampaikan, dalam rapat yang digelar akan dilaksanakan panel untuk membahas isu-isu strategis dan isu yang akan berkembang pada pemilihan umum mendatang.

Diskusi ini nantinya akan dibagi menjadi tiga kelas sesuai pembagian anggota. Materi yang diperoleh peserta merupakan materi yang didapatkan dari hasil rapat pimpinan di Nusa Tenggara Timur beberapa minggu lalu.

Kedepan harapannya, anggota KPU Sumut lebih cermat dalam mengelola anggaran. Sebab KPU Sumut dan seluruh KPU Kab/Kota se-Sumut menjadi sorotan publik perihal Pilgub Sumut.

Terkait mengenai isu strategis, Mulia mencontohkan beberapa isu yang saat ini dianggap menjadi permasalahan beberapa KPU di Sumatera Utara.

“Salah satunya yaitu pentingnya data pemilih dalam Pilgub Sumut. Banyak pandangan dan pendapat yang mengatakan bahwa data pemilih yang ditampilkan oleh KPU se-Sumut dalam beberapa pemilu terakhir tidak akurat. Hal inilah yang menjadi tantangan dan pembahasan penting pada rapat panel nanti,” ujarnya.

Sehingga lanjutnya, dari hasil diskusi nanti akan dihasilkan solusi dari isu strategis tersebut. Solusi ini akan berbentuk program kerja KPU se-Sumut. Mulia juga mengimbau, betapa pentingnya peningkatan potensi dalam merekrut anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) pada 12 Oktober mendatang.

“Diharapkan anggota yang terpilih merupakan sosok yang berpotensi dan taat pada asaz KPU. Minimal mereka mempunyai integritas yang tinggi, transaparan, dan terbuka dalam menjalankan program kerja KPU,” ujarnya.

Anggota yang bertanggung jawab dan menjalankan prinsip KPU dengan baik tentu akan menjadi salah satu penentu suksesnya Pilgub Sumut dan pilkada.(mtd/bwo)

======================