medanToday.com,JAKARTA – Komunitas Masyarakat Anti Hoax membeberkan ‘otak’ di balik penyebaran berita dan informasi hoax di Indonesia yang memang semakin masif. Mereka bahkan mendapat untung ratusan juta rupiah.

Septiaji Eko Nugroho dari Masyarakat Anti Hoax mengatakan, ada dua situs web yang dirosoti sangat getol menyebarkan berita hoax.

“Saya sebut nama saja yaitu Posmetro dan Nusanews. Itu yang ngelola siapa? Anak kuliah di Sumatera sana. Tapi yang lain masih banyak sekali,” tutur Septiaji.

Septiaji Eko Nugroho yang mewakili Masyarakat Anti Hoax menjelaskan ada pihak-pihak yang mendapat profit dari penyebaran informasi dan berita palsu. (CNN Indonesia/Bintoro Agung)
Septiaji Eko Nugroho yang mewakili Masyarakat Anti Hoax menjelaskan ada pihak-pihak yang mendapat profit dari penyebaran informasi dan berita palsu. (CNN Indonesia/Bintoro Agung)

Mirisnya, aksi yang mereka lakukan itu mampu mendulang keuntungan yang masif juga. Trafik pengunjung situs mereka memang besar meskipun namanya tak banyak dikenal orang.

“Kemarin ada yang hitung analisisnya satu tahun bisa sampai sekitar Rp600 sampai 700 juta,” katanya lagi.

Jumlah keuntungan itu diakuinya baru berasal dari satu situs. Sementara jumlah situs penyebar berita palsu pada dasarnya sangat banyak, sehingga perputaran uang yang terjadi di ‘bisnis’ informasi hoax memang besar.

Demi melawan penyebaran konten hoax, Septiaji dan kelompoknya akan mencoba memutus sumber pendapatan situs berita bohong dengan menutup layanan iklan Google AdSense mereka.

BACA JUGABoy Rafli Amar : 8 Orang Ditangkap Tuduhan Akan Melakukan Makar

 

Dengan cara itu, ia percaya motif ekonomi yang melandasi tindakan mereka jadi hilang.

Khusus Posmetro dan Nusanews, dua portal berita ini sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 3 November 2016.

Saat medanToday.com mencoba membuka nusanews.com dan pos-metro.com, keduanya memang sudah tidak bisa diakses karena telah diblokir. (mtd/min)

=====

 

 

 

 

sumber:cnnIndonesia