Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020. Biro Pers Sekretariat Presiden (Lukas)

medanToday.com, JAKARTA – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus melakukan pengawasan terhadap vaksin Covid-19. Termasuk vaksin yang sedang didistribusikan ke berbagai daerah.

Pengawasan dan evaluasi pengadaan vaksin dilakukan secara berkala. Mulai tahapan pra klinik sampai dengan uji klinik 1, 2 dan fase 3 yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Termasuk juga uji klinis di Brazil dan Turki. Setelah uji klinis fase 3 selesai, barulah BPOM mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA).

“Pada intinya upaya distribusi bertujuan untuk menjamin ketersediaan vaksin merata dengan prosedur kehati-hatian dan memanfaatkan waktu yang ada. Pemerintah menjamin distribusi vaksin ke berbagai daerah efektif tanpa merusak kualitas vaksin,” kata Wiku saat memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (5/1).

Wiku menjelaskan, pada saat vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Badan POM telah memberi sertifikat Lot Release sebagai upaya mengawal mutu vaksin yang masuk ke tanah air. Vaksin yang sedang didistribusikan ke daerah akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM tingkat provinsi dan kabupaten atau kota.

Terkait penyuntikan vaksin, lanjut Wiku, pemerintah berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku. Penyuntikan vaksin baru akan dijalankan setelah EUA yang didasarkan hasil data saintifik dikeluarkan BPOM.

“Bapak Presiden (Joko Widodo) juga akan menerima vaksin jika sudah mendapatkan EUA dari BPOM. Kami harapkan komitmen ini bisa secepatnya dilaksanakan agar masyarakat luas bisa menerima vaksin Covid-19,” jelas Wiku. (mtd/min)