Sabtu, 2 November 2024
Alam LingkunganSetelah Dievakuasi Dari Perkebunan Warga, Dua Orangutan Kembali ke Habitatnya

Setelah Dievakuasi Dari Perkebunan Warga, Dua Orangutan Kembali ke Habitatnya

medanToday.com,MEDAN –  Dua individu Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) kembali berhasil dievakuasi dan dikembalikan ke habitatnya oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut).

Dua individu Orangutan yang diketahui berjenis kelamin betina dan jantan ini dievakuasi dari pemukimam warga di Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, pada Jumat, 9 Juni 2017.

Sebelum dievakuasi, kedua individu Orangutan ini juga sempat masuk ke perkebunan milik warga.

Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo mengatakan, dua ekor orangutan berjenis kelamin perempuan diperkirakan berusia 25 tahun dan yang berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 2 tahun.

“Informasi dari masyarakat yang dikirim ke tim Riset OIC, Human Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) Team lalu berkoordinasi untuk segera berangkat menuju lokasi yang disebutkan pada hari itu juga,” kata Panut, Selasa 13 Juni 2017.

Panut melanjutkan, HOCRU Team langsung meluncur menuju Desa Halaban, Kecamatan Besitang dengan menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Kota Medan. Sesampainya dilokasi, HOCRU Team terus berkoordinasi dengan tim riset.

“Menurut tim riset, induk Orangutan memasuki kebun warga, dan menjelang malam membuat sarang serta tidur di lokasi sekitar area perkebunan,” papar Panut.

Setelah bermalam dirumah warga, pada keesokan harinya, Sabtu, 10 juni 2017, dua individu orangutan induk beserta anaknya tersebut ternyata telah berpindah sarang sejauh kira-kira 30 meter dari lokasi yang dilaporkan sebelumnya.

Pada pukul 9.30 WIB induk dan bayi orangutan jantan berusia 2 tahun berhasil di evakuasi ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)‎ setelah bekerja tidak lebih dari 4 jam.

“Evakuasi dilakukan sesuai SOP menggunakan senjata bius kepada induk orangutan, sementara anaknya diamankan dengan menggunakan jaring. Dua individu yang baru saja dikembalikan ke habitat TNGL merupakan individu keenam dan ketujuh di tahun ini. Untuk memudahkan ,” jelas Panut.

Sebagai informasi, sejak 2012 hingga 2016, YOSL-OIC telah melakukan rescue, baik penyitaan maupun translokasi dan telah menyelamatkan 110 individu orangutan. Sehingga sampai semester ini telah diselamatkan sebanyak 117 individu. (mtd/bwo)

===============

BERITA LAINNYA

Berita Populer