Screenshot chating di grup yang tersebar video mesum yang diduga dilakukan siswi salah satu SMA favorit di Samarinda (handover/Tribun )
Screenshot chating di grup yang tersebar video mesum yang diduga dilakukan siswi salah satu SMA favorit di Samarinda (handover/Tribun )

medanToday.com – Jagad dunia maya kembali dihebohkan dengan tersebarnya video mesum yang diduga merupakan siswa SMA Negeri (SMAN) 1 Samarinda.

Video berdurasi 5 menit itu tersebar di sejumlah media sosial, yakni grup Line maupun grup WhatsApp.

Dalam percakapan di chating grup grup tersebut, banyak yang mengatakan bahwa perempuan di video tersebut merupakan siswi SMAN 1 Samarinda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Smansa.

Video yang mempertunjukan adegan layaknya pasangan suami istri itu diduga direkam dengan menggunakan kamera smartphone yang dilakukan oleh pria pada video tersebut.

Di saat yang bersamaan, muncul pula foto-foto wanita dalam video tersebut yang menggunakan batik Smansa, pada percakapan di grup tersebut.

Bahkan, terdapat screen shot akun Instagram yang diduga kuat merupakan milik wanita dalam video panas itu.

Bahkan, pada keterangan bio instagram tersebut, terdapat keterangan yang meminta agar semua yang memiliki videonya agar dapat dihapus, seperti ini kalimat yang terdapat di bio instagram tersebut,
“Tolong yang punya video gua, plisss hapus !!”.

Awak media mencoba mengonfirmasi langsung mengenai kebenaran video tersebut ke sekolahan, yang merupakan salah satu sekolah favorit di Samarinda, yang terletak di Jalan Kadrie Oening.

Pihak sekolah pun mengaku tidak tahu-menahu mengenai video tersebut, dan menyangkal wanita di video itu merupakan siswa sekolah tersebut.

“Saya tidak tahu sama sekali, kebetulan belum lihat juga videonya,” ucap Muslimin, Humas SMAN 1 Samarinda, Selasa (24/1/2017).

Lanjut dia menjelaskan, pihak sekolah tidak akan ikut campur maupun terlibat, ketika siswa tersebut sudah tidak aktif lagi sekolah, pihaknya akan bertindak jika siswa tersebut aktif sekolah, maupun masih berstatus pelajar di sekolah tersebut.

“Setahu saya tidak ada, kalau memang terbukti siswa di sini dan masih aktif, ada ketentuan dan langkah-langkah yang akan diambil sekolah.

Apalagi yang sudah lulus tahun tahun lama kita tidak urusin lagi,” tegasnya.

(mtd/min)