medanToday.com, MAGELANG – Aktivitas wisata Candi Borobudur berjalan normal meski bersamaan dengan aksi bela Rohingya oleh ribuan warga di masjid An-Nuur, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jumat (8/9/2017).

Wisatawan terpantau tetap nyaman menikmati kemegahan cagar budaya dunia tersebut. PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) mencatat, hingga pukul 14.30 WIB, ada 2.575 orang wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobuudur.

Dari jumlah tersebut, 1.600 di antaranya merupakan wisatawan nusantara (wisnus) dan 975 orang sisanya merupakan wisatawan mancanegara (wisman).

Chrisnamurti Adiningrum, General Manajer PT TWC mengatakan, jumlah wisnus termasuk menurun sekitar 40 persen. Karena pada hari biasa bisa mencapai 3.000 orang perhari.

“Turunnya (wisnus) sekitar 40 persen pada hari ini, tapi ini masih termasuk normal,” kata Chrisna, Jumat sore.

Sedangkan untuk angka wisman, ungkap Chrisna, justru mengalami kenaikan karena biasanya hanya menyentuh angka 500-600 orang per hari.

Menurutnya, angka kunjungan ini masih tergolong wajar meski ada aksi bela Rohingya, yang sebelumnya dikabarkan akan digelar di kawasan Candi Borobudur. Aksi kemudian digeser ke masjid Agung An-Nuur yang letaknya sekitar 1,5 kilometer dari candi Buddha ini.

Chrisna mengakui jika pada hari yang sama, semua wisatawan maupun tamu harus melewati prosedur pengamanan yang ketat dibanding hari biasanya. Wisatawan harus digeledah satu per satu oleh aparat sebelum masuk obyek wisata dunia ini.

“Tidak terlalu terpengaruh, wisatawan tetap banyak yang datang. Mereka juga terlihat senang, nyaman, selama berwisata,” ujar dia.

Dia memaklumi karena penjagaan ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih, mandala Buddha ini merupakan aset dunia yang dilindungi oleh undang-undang.

Lebih dari seratusan petugas berjaga-jaga di kawasan Candi Borobudur. Mereka terdiri dari unsur Polri, TNI, satpam internal, dan unsur lainnya.

“Pemeriksaan di maingate dilakukan dengan ketat, kemudian parkir di beberapa kantong parkir yang sudah biasa bekerja sama dengan warga masyarakat,” ujarnya.

Salah satu wisatawan France Bait dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengaku tidak khawatir berkunjung ke Candi Borobudur meski bersamaan dengan aksi bela Rohingya.

“Saya sudah berencana dari jauh hari dan tidak ragu datang ke Candi Borobudur. Saya tidak khawatir, karena pasti dijaga. Tidak mungkin ada ancaman buat pariwisata” katanya.

France datang bersama keluarganya ke Candi Borobudur. Ia juga mengunjungi beberapa lokasi pariwisata lain di sekitar Candi Borobudur.

Sebagaimana diketahui, ribuan warga dari berbagai ormas, lembaga, laskar dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Masjid An-Nuur Magelang. Mereka melakukan shalat Jumat, shalat gaib, doa bersama dan penggalangan donasi untuk muslim Rohingya di Myanmar.

(MTD/MIN)