Penyidikan Kasus Penikaman Kapolsek Dihentikan

Pelaku penikaman tiga Polisi secara membabi buta terkapar dilumpuhkan pihak kepolisian dengan timah panas. mtd/tribratanews.com)

JAKARTA,MEDAN-TODAY.com – Penyidikan kasus penyerangan tiga polisi di Cikokol, Tangerang, Banten, dihentikan. Sebab, pelaku penyerangan, Sultan Aziansyah sudah meninggal dunia.

“Namanya juga demi hukum, pelakunya meninggal dunia ya harus dihentikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016).

Awi memastikan, polisi terus mengusut aksi terorisme itu. Polri akan menelusuri jaringan kelompok teror Sultan Aziansyah. “Untuk penanganan terorisme sendiri, Densus 88 dan Mabes Polri ya yang akan mengungkap itu,” ujar Awi.

Sultan Aziansyah, menyerang tiga polisi secara membabi buta di Cikokol, Tangerang, Kamis 20 Oktober. Pemuda berusia 22 tahun itu menyerang menggunakan golok. Dia juga sempat melempar diduga bom ke dalam pospol sebelum ditembak petugas.

Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Effendi mengalami luka tusuk di dada. Sementara anggota polisi lain, Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan satu stiker berlambang ISIS.

Sultan meninggal saat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati. Tiga timah panas polisi bersarang pada tubuh Sultan. Nyawa Sultan tidak tertolong akibat terlalu banyak mengeluarkan darah.(mtd/metrotvnews)