Suku Bunga BI Turun, Pasar Obligasi Bakal Ramai

0
226
Aktivitas di Mandiri Sekuritas Jakarta, Rabu (19/7/2017). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo semester II 2017 mencapai Rp 38,22 triliun. Surat utang yang jatuh tempo, didominasi oleh perusahaan pembiayaan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis

medanToday.com – Pasar obligasi mendulang pengaruh positif dari turunnya suku bunga acuan atau 7-days reverse repo rate 25 basis poin (bps) ke 4,25%.

Suku bunga yang turun terendah sepanjang sejarah ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi harga dan Yield obligasi pemerintah.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia mengatakan, setiap penurunan suku bunga pasti membawa pengaruh positif terhadap obligasi pemerintah.

Di awal kondisi turunnya suku bunga BI, Anil mengatakan pada obligasi jangka pendek dan menengah atau obligasi dengan tenor 10 tahun ke bawah akan lebih banyak terkena dampak perubahan.

“Suku bunga BI menunjukkan pergerakan suku bunga jangka pendek, jadi pasti obligasi yang 10 tahun ke bawah akan sangat diuntungkan di awal, meski bila ke depan suku bunga kembali turun, obligasi jangka panjang juga akan diuntungkan, apalagi jika inflasi dalam dua atau tiga bulan ke depan semakin turun,” kata Anil, Minggu (24/9/2017).

Anil memprediksikan turunnya suku bunga 25 bps seharusnya bisa membuat Yield pada Senin (25/9/2017) turun minimal 20-25 bps atau bahkan lebih karena keputusan penurunan suku bunga tersebut termasuk mengejutkan market.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto juga mengatakan, penurunan suku bunga acuan BI berpotensi menurunkan Yield obligasi.

Suku bunga acuan yang turun akan membawa dampak positif pada pasar obligasi khususnya para investor yang memegang obligasi dalam jangka waktu yang lama, karena harga akan naik.

(MTD/MIN)