Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet mengikuti sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (28/2/2019). Sidang perdana tersebut beragendakan pembacaan dakwaan dari Jaksa penuntut umum. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

medanToday.com,JAKARTA – Psikiater Fidiansyah mengatakan seseorang bisa tiba-tiba mengalami depresi bila hal yang diinginkan tidak tercapai. Fidi pun menduga Ratna Sarumpaet mengalami depresi saat mengetahui hasil operasi plastik yang gagal.

Awalnya pengacara Ratna menanyakan kepada Fidi terkait apakah kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet berhubungan dengan kondisi kejiwaan yang mengalami depresi. Fidi menyebut kondisi depresi itu bisa tiba-tiba muncul sejumlah faktor, salah satunya harapan tak sesuai dengan kenyataan.

“Pada bulan September 20-24 itu dia berbohong? Apa itu termasuk depresi terkontrol?” tanya pengacara Ratna Sarumpaet dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).

“Sekali lagi analisis tidak langsung ya, psikodinamika adalah seseorang depresi karena tidak pernah bisa melupakan yang sudah terjadi,” kata Fidiansyah

“Sehingga depresi yang client kami adalah dengan kondisi masa lalunya. Suaminya meninggal, anaknya sakit dan sebagainya. Termasuk apa yang sudah terjadi saat operasi dengan kenyataan yang tidak sama,” sambungnya.

Fidi lalu menyebut kondisi itu bisa saja menimbulkan kegonjangan pada kejiwaan Ratna. Mengingat, harapannya operasi untuk mempercantik diri namun hasilnya tidak sesuai harapan.

“Apa yang kemudian mungkin dia rasakan sebagai tindakan operasi tiba-tiba tidak sesuai diharapkan Operasikan menjadi lebih cantik lebih segar dan sebagainya. Kalau tidak sesuai maka akan bereaksi. Dan reaksinya akan bergantung pada kondisi individu saat itu,” sebutnya.

Kondisi Ratna yang disebut mengalami depresi itu diketahui pada persidangan sebelumnya. Saat itu, Staf Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan, menyebut Ratna Sarumpaet memiliki emosi yang tak stabil dan sering marah dan kerap mengkonsumsi obat antidepresan.

“Beliau emosinya sering tidak stabil, pas saya masuk tidak seperti itu. Tapi beberapa hari ke belakang beliau suka marah-marah,” kata Cahaya saat menjadi saksi meringankan (a de charge) dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Jl Ampera Raya, Selasa (7/5/2019).

Cahaya mengatakan, Ratna diketahui mengkonsumsi obat antidepresan dari resi pembelian obat. Selain itu, Cahaya menyebut Ratna sempat stres dan ingin bunuh diri.

Ratna Sarumpaet mengakui mengkonsumsi obat antidepresan. Dia mengkonsumsi obat itu sejak setelah aksi 212 pada 2016.

“(Suka konsumsi obat antidepresi) Sudah lama, sudah lama banget,” kata Ratna Sarumpaet kepada wartawan di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/5).(mtd/min)

=======================