medanToday.com, MOJOKERTO – Hotel kapsul mungkin merupakan hal yang baru di Indonesia. Sebab, asal mula hotel ini memang dari Jepang.

KompasProperti sempat mencoba serunya menginap di hotel kapsul yang berada di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (9/11/2017) malam.

Pengelolaan hotel ini berada di bawah Intiwhiz International, anak usaha pengembang properti PT Intiland Development Tbk.

Setidaknya, ada 100 unit ruangan kapsul yang diimpor langsung dari China. Meski berasal dari negeri tirai bambu, namun desain hotel tersebut mengadopsi desain asli hotel kapsul yang ada di Jepang.

Dari 100 unit ruangan yang ada, terbagi masing-masing 50 unit yaitu untuk perempuan dan laki-laki. Pengelola hotel memang sengaja memisahkan hunian bagi laki-laki dan perempuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pasalnya, target pengunjung hotel kapsul ini adalah untuk kalangan pebisnis, mahasiswa atau pekerja kantoran yang melaksanakan training di sekitar lokasi.

Sebelum masuk ke dalam ruangan, setiap pengunjung akan diberikan kartu akses oleh petugas yang berfungsi sebagai alat pembuka kunci loker, unit kapsul, serta menghidupkan listrik di masing-masing unit.

Pengunjung dilarang menggunakan sepatu saat masuk ke dalam area kapsul. Sebagai gantinya, pengelola hotel telah menyediakan sandal kain serta handuk yang dapat digunakan. Keduanya tersimpan di dalam loker yang berada di luar area kapsul.

Dilihat dari desainnya, hotel kapsul ini cukup futuristik. Setiap unit hanya bisa menampung seorang pengunjung, lantaran ukurannya yang terbatas yakni 1,4 m x 2 m x 1,2 meter.

Ukuran yang digunakan diklaim telah memenuhi standar kenyamanan wisatawan asing yang notabene memiliki tubuh relatif tinggi.

Kendati hanya mampu menampung satu pengunjung, namun fasilitas yang disematkan di dalam setiap unitnnya cukup lengkap, mulai dari AC sentral, alarm, cermin, dan televisi.

Tak lupa juga terdapat sambungan WiFi yang cukup kencang serta sebuah meja kecil yang dapat digunakan sebagai alas saat surfing dunia maya.

Selain itu, tingkat pencahayaan untuk masing-masing unit dapat diatur sedemikian rupa, sehingga mengurangi efek silau yang ditimbulkan.

Adapun untuk fasilitas kamar mandi letaknya berada di luar area kapsul atau bersebelahan dengan ruangan loker.

Layaknya menginap di sebuah kapal perang, kamar mandi dibuat bersekat dan terpisah dengan toilet. Untuk setiap kamar mandi, terdapat lima shower yang dipisahkan dengan bilik kaca.Pengelola hotel juga menyediakan fasilitas lain berupa area bersantai yang berada di selasar lobi. Area tersebut terbagi ke dalam dua bagian.

Sisi sebelah kiri merupakan area santai yang dikhususkan bagi pengunjung yang gemar rebahan. Sejumlah bantal berukuran besar lengkap dengan alas untuk tidur disediakan pengelola.

Sedangkan area sebelah kanan diperuntukkan bagi mereka yang ingin bersantai dengan cara duduk. Tiga set meja disediakan lengkap dengan empat kursi untuk masing-masing meja.

Sejauh ini, Intiwhiz baru mengembangkan hotel kapsul di Mojokerto. Kendati demikian, dalam waktu dekat hotel serupa akan dibuka di lokasi lain yang tidak terpaut jauh.

“Bulan depan kalau mau ke Bromo, saya juga mau bikin kapsul di Bromo. Ini di Bromo juga memang dibutuhkan, mereka dateng siang, malam naik, pagi sudah pulang. Sehingga mereka butuh kapsul,” kata Presiden Direktur Intiwhiz Hospitality Management Moedjianto S Tjahjono.

Untuk investasi, ia menambahkan, hotel kapsul jauh lebih murah dibandingkan dengan hotel bintang dua. Sebagai gambaran, untuk setiap unit kapsul lengkap dengan fasilitas di dalamnya hanya butuh investasi Rp 100 juta.

Sementara, untuk hotel bintang dua investasi untuk konstruksi bangunan saja butuh sekitar Rp 270 juta, belum termasuk fasilitas di dalamnya. Tak ayal bila biaya menginap hotel kapsul relatif lebih murah dibandingkan hotel bintang dua, yaitu Rp 250.000 per malam.

(mtd/min)