Pengunjung memegang kemasan makanan ringan oleh-oleh khas Kepri pada Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2017 Bank Indonesia di Medan, Sumatera Utara, Jumat (6/10). FESyar yang diikuti 13 kantor perwakilan (KPw) regional Sumatera itu guna mempromosikan dan mendekatkan produk serta jasa UMKM industri kreatif dan ketahanan pangan berbasis syariah kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

medanToday.com, MEDAN – Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara masih melambat. Namun, pemerintah dan Bank Indonesia tetap memfokuskan sosialisasi dan edukasi agar ekonomi syariah berjalan berdampingan dengan ekonomi konvensional.

Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) untuk pertama kali di pulau Sumatera

“Festival ekonomi syariah ini merupakan bagian dari rangkaian untuk menuju Indonesia syariah ekonomi,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Arief Budi Santoso, Jumat (6/10/2017).

Kegiatan Fesyar Pertama Regional Sumatera, kata Arief, meliputi Shari’a Economic Forum (Seminar, Workshop, Sosialisasi, dan ToT) dan Shari’a Fair (Expo, Talk show, dan Grand Final Lomba) yang diselenggarakan di Hotel Grand Aston City Hall Medan (Shari’a Economic Forum) dan Lapangan Merdeka (Shari’a Fair), Jumat – Minggu, 6-8 Oktober 2017.

“Tujuannya untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yg berkelanjutan dan memberikan kontribusi perbaikan ekonomi secara keseluruhan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Festival ekonomi syariah ini dilakukan di tiga wilayah. Untuk kawasan timur Indonesia digelar di Makasar, kawasan Jawa di Bandung, dan kawasan Sumatera di Medan. (mtd/Non)

=================