medanToday.com, JAKARTA – Rossa Simangunsong tampak muram setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Sabtu (13/1/2018) malam.

Mahasiswi dari perguruan tinggi di Jakarta Timur ini menangis tersedu-sedu. Ia baru saja pulang dari kampung halamannya, Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Wanita berusia 25 tahun tersebut menumpangi maskapai Lion Air JT-305 rute Kualanamu-Bandara Soetta.

Namun ketika menginjakan kakinya di Tangerang, nestapa menggelayuti nasib mahasiswi ini.
Harta benda yang ditaruh di bagasi raib.

Rossa pun melaporkan insiden tersebut ke Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Kasubag Humas Polresta Bandara Soetta, Ipda Prayogo menyebut jajarannya akan berupaya mengusut kasus tersebut.

“Uang korban hilang di dalam koper. Kerugiannya senilai Rp. 1 juta,” ujar Prayogo kepada Warta Kota di Mapolresta Bandara Soetta, Minggu (14/1/2018).

Ia menegaskan pihaknya tengah mendalami perkara ini. Menurutnya mahasiswi tersebut menjadi korban ‘tikus bagasi.’

“Kopernya didodos, dan uang korban diambil pelaku,” ucapnya. Mahasiswi itu pun menceritakan langsung ikhwal kejadian tersebut.

Dirinya kaget bukan kepalang begitu mengetahui kondisi kopernya dalam keadaan rusak.

“Saya nunggu bagasi sekitar 44 menit, kaget lihat koper sudah berantakan,” katanya terlihat sendu.

Rossa tak kuasa menyembunyikan kesedihannya ketika mengetahui uang miliknya hilang.
Ia pun sontak merengek dan air matanya mengalir deras.

“Uang itu untuk biaya kuliah,” ungkap mahasiswi ini terdengar lirih. Sembilan Koper Didodos
Nasib sial tak hanya menimpa Rossa.

Sejumlah penumpang lainnya yang juga satu pesawat dengan mahasiswi itu mengalami hal yang serupa.

“Ada sekitar sembilan koper milik penumpang yang didodos,” imbuh Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko saat berbincang dengan Warta Kota.

Rama menyatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut. Sejumlah koper yang rusak itu pun sudah dilakukan pendataan.

“Kalau untuk kerugian uang hilang, menurut peraturan Undang-undang memang tidak harus kami ganti. Karena memang tidak ada barang bukti. Sedangkan untuk koper yang rusak, bisa kami ganti,” tuturnya.

Ia berjanji akan turut serta menyelidiki kasus ini.

Sejumlah CCTV dan para saksi baik itu di Bandara Kualanamu mau pun Bandara Soetta dimintai keterangan.

“Kami juga mengimbau kepada para penumpang untuk tidak menaruh barang berharga di dalam bagasi. Karena memang kasus ini sudah sering terjadi,” beber Rama.

Penumpang Geram

Rossa yang menjadi korban tikus bagasi ini pun geram. Menahan sedih, mahasiswi ini meluapkan kekesalannya kepada maskapai Lion Air.

“Pelayanan petugas lost and found acuh tak acuh terhadap kejadian ini,” jelas Rossa.

Hal senada diungkapkan oleh Pendi satu dari penumpang lainnya. Pendi beserta istrinya kaget setelah mendapati koper miliknya sudah dalam keadaan basah dan rusak.

“Saya sampai di Bandara Soetta lihat koper sudah basah dan rusak. Padahal tidak hujan,” kata Pendi dengan nada meninggi.

Ia pun semakin emosi saat mengecek isi koper miliknya itu. Dokumen berharga yang ada di dalam koper tiba-tiba saja lenyap.

“Ijazah punya istri saya hilang,” papar lelaki asal Medan ini.

(mtd/min)