Kebakaran kapal di area PT ASL, Tanjunguncang terjadi Kamis (7/9/2017) sekitar pukul 15.30 WIB. Para korban yang terbakar itu merupakan karyawan Subcon dari PT Samchan Enginering. (Sumber: Tribun Batam/Eko Setiawan)

medanToday.com, BATAM – Kebakaran kapal Gamkonora Pertamina yang sedang docking di GT PT ASL Shipyard, telah menewaskan lima orang pekerja.

Menurut informasi, kebakaran tersebut diduga akibat tidak adanya air untuk menyiram percikan bunga api yang ditimbulkan oleh mesin las.

Informasi yang didapat dari teman-teman korban Almarhum Nimrot Hutagalung, yang juga sama-sama bekerja di lokasi PT ASL Siphiyard, saat kejadian lima orang yang meninggal dunia sedang melakukan pengerjaan pembukaan kran pipa yang harus diperbaiki.

Namun di sisi lain, di dalam pump room kapal tanker Gamkonora Pertamina tersebut ada orang yang sedang melakukan pengelasan bagian lain.

“Tapi saat pengelasan itu tidak ada karyawan lain yang menyiram air, karena airnya tidak ada. Selang airnya ada tapi airnya tidak ada, jadi saat bunga api yang ditimbulkn dari mesin las mengenai lantai, langsung terjadi kebakaran,” kata Sumber Tribun yang namanya tidak mau dikorankan.

Sumber menjelaskan posisi lima orang karyawan yang sedang melakukan pembukaan kran pipa, berada di sisi bagian dalam di pump room kapal tanker Gamkonora Pertamina, sementara posisi yang sedang melakukan pengelasan berada di pintu keluar dari pump room tersebut.

“Jadi apinya berawal dari pintu keluar pump room, makanya mereka tidak bisa keluar dari dalam tengki tersebut,” kata Sumber.

Sumber juga menjelaskan api yang ditimbulkan dari percikan api las tersebut langsung membesar dan membakar lantai kapal.

“Kondisi lantai kapal itu juga belum bersih dari minyak. Makanya apinya langsung besar, asap juga langsung mengepul, makanya mereka tidak bisa keluar,” kata Sumber.

Sumber mengatakan selama ini setiap ada pengelasan di dalam kapal repair harus sejalan dengan air.

“Jadi kalau ada yang melakukan pengelasan di dalam kapal, air harus hidup dan harus ada orang yang stanby untuk menyiram, tetapi kemarin itu hal itu tidak dilaakukan,”kata sumber.

Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak perusahaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dikabarkan lima orang tewas dalam kebakaran kapal di area shipyard PT ASL Tanjunguncang, Kamis (7/9/2017) sore. Lima korban itu merupakan karyawan subcon PT Sinar Cendana/Samchan Enginering.

Sedangkan seorang korban lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang dirawat di RSUD Embung Fatimah.

Menurut kesaksian Huta yang merupakan karyawan PT Samchan enam korban kecelakaan kerja itu merupakan satu tim pengelasan di salah satu bagian kapal.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki yang dijumpai di RSUD Embung Fatimah membenarkan bahwa lima korban tewas dan seorang lagi masih dirawat.

“Satu orang masih di rawat di rumah sakit, lima orang meninggal dunia dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri. Anggota masih melakukan olah TKP,” katanya.

Berikut ini data korban tewas dari kepolisian:

1. NIMROT HUTAGALUNG, Laki2, Lahir: Aek Martolu/05 Mei 1979, Kristen, karyawan PT. SC (formen). Alamat: Kav Sei Lekop Blok C No. 210 Sagulung, Batam.
2. FAISAL KOTO, laki2, lahir: Kampungpinang/09 Nop 1997, Islam, karyawan PT. SC (helper). Alamat: Kav Sagulung baru blok H no. 118, Sagulung, Kota Batam.
3. ONIK, laki2, lahir: Palembang/4 Februari 1988, Islam, karyawan PT. SC (helper). Alamat Sagulung indah No. 20, Sagulung Kota Batam.
4. RUSLI TAN, laki2, Lahir: Medan/14 Juni 1981, Budha, karyawan PT. SC (helper). Alamat: Sei Panas Kota Batam.
5. MALIK MAJIDA, laki2, Lahir: Wahatamiya/08 Juli 1971, Islam, karyawan PT. SC (helper). Alamat Kav Patam Lestari RT 003/RW 001 Sekupang, Kota Batam.
Sedangkan korban selamat :
1. LIWATEN HUTAGALUNG, laki2, Lahir: Aek Martolu/7 Agustus 1983, Kristen, karyawan PT SC (helper), Alamat: Kav Sei Lekop Blok V No. 210, Sagulung Kota Batam.(MTD/min)

=========================================================