medanToday.com,KARO – Pengelola Museum Pusaka Karo di Kota Berastagi, Kabupaten Karo diduga melakukan penggelapan dana bantuan hibah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dengan total Rp.177.500.000. Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karo Tahun Anggaran (TA) 2016.

Berdasarkan penuturan sumber,seorang pekerja di museum tersebut yang meminta agar identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa peruntukan dana hibah yang seyogianya untuk penambahan barang di museum pusaka Karo tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.

“Tidak ada sama sekali penambahan barang museum yang dilakukan dari bantuan dana hibah tersebut. Yang ada hanya barang – barang lama sejak museum tersebut dibuka untuk umum pada tahun 2013 lalu.Sehingga pengadaan barang tersebut diduga fiktif. Bahkan sebagian barang – barang pusaka merupakan titipan dari masyarakat yang diajukan kembali di proposal bantuan dana hibah,” ungkapnya, Senin (23/1).

Direktur Museum Pusaka Karo, Valentinus Ginting ketika dikonfirmasi perihal dana hibah tersebut mengatakan, pihaknya telah menggunakan seluruh dana hibah dengan maksimal.

“Kita terima dana hibah sebesar 177.500.000,- rupiah ada berupa barang, lalu ada sebagian untuk perawatan barang museum dan upah tenaga kerja. Penerimaan dana hibah juga melalui beberapa tahap. Ada tahap pengadaan buku, ada tahap pengecatan, ada tahap pembelian barang pusaka Karo. Keseluruhan dana tersebut semaksimal mungkin kita pakai semua,”ujar Valentinus.

Dirinya juga menampik isu bahwa tidak ada penambahan barang museum menggunakan dana hibah Pemkab Karo tersebut. Adapaun rincian penambahan barang museum yang diperlihatkan Valentinus kepada wartawan diantaranya, pengadaan replika benda – benda pusaka karo sebesar 50.000.000,- rupiah, pengadaan vitrime (lemari kaca) 15 unit sebesar 30.000.000,- rupiah.

Selanjutnya pengadaan buku penerbitan buku Selayang Pandang Tanah Karo 1.000 eks dengan anggaran 20.000.000,- rupiah, pengadaan buku Ensiklopedi Tanah Karo sebanyak 50 eks sebesar 7.500.000,- rupiah, Biaya transport dan asuransi benda pusaka karo dari luar negeri dengan aggaran sebesar 15.000.000,- rupiah.

Kemudian perawatan benda – benda pusaka karo yang sudah ada sebanyak 500 unit dengan anggaran 15.000.000,- rupiah dan rehap kecil museum sebesar 40.000.000,- rupiah.

Sebelumnya menurut sumber, untuk pengadaan replika benda – benda pusaka karo tidak ada penambahan. Begitu juga dengan pengadaan vitrime (lemari) dan buku ensiklopedi Tanah Karo juga sama sekali tidak ada.

Senada dengan Direktur Museum Pusaka Karo, Kepala Bidang (Kabid) Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, Ester Sinuraya yang dikonfirmasi sebelumnya juga mengatakan bahwa adanya penyerahan barang – barang ke museum pusaka Karo. “Kita sudah serahkan barang – barang untuk museum pusaka karo,”ujarnya singkat.(mtd/ben)

Museum Pusaka Karo, Berastagi,Karo. (MTD/Int)
Museum Pusaka Karo, Berastagi,Karo. (MTD/Int)

===============