AMSI Minta Para JURNALIS Utamakan Keselamatan dari Virus CORONA

0
202
Seorang jurnalis medan melakukan penyemprotan disinfektan di Warkop Jurnalis Medan, Jalan Agus Salim, Medan Polonia, Jumat (27/3). Penyemprotan disinfektan ini dilakukan secara mandiri sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran Covid-19. sumber: @rasyidmnctvgroup

medanToday.com,JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyayangkan belum semua instansi pemerintah dan lembaga publik melaksanakan perintah mengatur jarak (social and physical distancing) di tengah wabah corona (Covid-19) yang melanda Tanah Air, terutama dalam kaitan dengan acara-acara yang melibatkan jurnalis.

Padahal, menurut Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut, World Health Organization (WHO) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah menegaskan bahwa kecepatan penularan wabah COVID-19 bisa diredam dengan cara mengatur jarak saat kita bertemu orang lain (social and physical distancing).

Kebijakan jaga jarak itu diwujudkan melalui kebijakan bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. Selain itu, siapa pun dilarang keras menciptakan kerumunan, apalagi tanpa memperhatikan jarak.

Atas dasar itu, AMSI mengeluarkan sejumlah seruan. Pertama, kepada seluruh anggota AMSI di seluruh Indonesia, agar meminta tim peliputan: wartawan, fotografer, videografer, atau unit apa pun yang meliput acara publik, termasuk konferensi pers di lembaga pemerintah maupun instansi publik lainnya, untuk mempertimbangkan kehadiran dalam kegiatan konferensi pers yang berpotensi mengundang kerumunan.

“Jika kehadiran tersebut tak bisa dihindarkan, diharapkan tim liputan senantiasa menjaga jarak aman di lokasi konferensi pers atau kegiatan publik tersebut, sesuai ketentuan World Health Organization (WHO). AMSI mengingatkan setiap perusahaan media wajib memastikan keselamatan dan kesehatan setiap jurnalisnya di lapangan,” ujar Wenseslaus Manggut dalam siaran pers, Jumat (27/3/2020).

Kedua, kepada lembaga pemerintah dan perusahaan swasta, agar memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam publikasi dan pengelolaan informasi. Siaran pers bisa dikirim setiap saat ke kantor media massa, dan konferensi pers bisa dilakukan secara online lewat berbagai platform yang kini banyak tersedia.

Ketiga, kepada seluruh media, agar terus-menerus mengedukasi publik dengan mencari informasi dari para ahli dan pakar, agar kita semua selamat menghadapi wabah virus corona ini. Menyuguhkan pendapat mereka sungguh lebih penting, ketimbang mewawancarai orang-orang yang kurang memahami masalah wabah ini dengan baik.

“Pada hari-hari ini, semua pihak, tanpa kecuali, harus berdisiplin jaga jarak agar kita semua selamat dari wabah COVID-19. Demikian seruan ini disampaikan untuk menjadi panduan bagi kita semua.”

===================