medanToday.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (29/9) ditutup menguat 1,02%. Indeks berada pada level 5.900,85. Setelah sebelumnya dibuka pada level 5.855,08. Indeks mengalami net sell asing sebesar Rp 1,13 triliun.

Raphon Prima Analis NH Korindo menyatakan faktor yang mendasari penguatan hari ini adalah antisipasi investor terhadap rilis data inflasi September. Di mana berdasarkan konsensus sebesar 3,7%, yakni lebih rendah dari inflasi Agustus sebesar 3,82%.

“Rendahnya inflasi memicu spekulasi pemangkasan suku bunga dan memicu reli saham perbankan,” terang Raphon dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (29/9).

Selain itu, antisipasi terhadap data manufaktur PMI Indonesia di September. Pada Agustus, PMI Agustus melonjak ke 50.7. Dengan kondisi yang relatif stabil di September, diperkirakan PMI terus meningkat. “Hal ini yang memicu reli saham ASII,” imbuhnya.

Pada perdagangan Jumat (29/9), saham ASII naik 2,6% dan bertengger pada level 7.900. Pada pembukaan perdagangan, saham ASII dibuka pada level 7.725. Sedangkan pada penutupan hari sebelumnya berada pada level 7.700.

Raphon menambahkan untuk pekan depan diperkirakan IHSG menguat dengan support 5.855-5.861 dan resistance 5.929-5.935. Dari domestik sentimen yang mempengaruhi adalah inflasi dan data manufaktur PMI.

“Dari eksternal, ekspektasi terhadap rilis data tenaga kerja AS di bulan September yang diperkirakan melambat akan membuat rupiah akan perlahan kembali menguat dan memberi sentimen positif bagi IHSG,” lanjutnya.

(mtd/min)