Pencitraan Kim Jong-un dengan Jas Warna Terang

0
228
Pencitraan Kim Jong-un dengan Jas Warna Terang Kim Jong-un mengenakan jas abu-abu saat menyampaikan pidatonya. Analis menyebut pilihan itu untuk menunjukkan citra lebih santai. (KCNA/via REUTERS)
Pencitraan Kim Jong-un dengan Jas Warna Terang Kim Jong-un mengenakan jas abu-abu saat menyampaikan pidatonya. Analis menyebut pilihan itu untuk menunjukkan citra lebih santai. (KCNA/via REUTERS)

medanToday.com, JAKARTA – Kim Jong-un mengenakan jas berwarna abu-abu dan dasi yang senada dalam menyampaikan pidato tahun barunya. Sejumlah analis menyebut pemilihan pakaian itu merupakan langkah yang sengaja dilakukan untuk menampilkan citra lebih santai saat menawarkan dialog dengan Korea Selatan.

Biasanya Kim mengenakan pakaian berwarna hitam atau biru gelap saat tampil di muka publik. Namun, dalam kesempatan ini, dia mengenakan warna terang dengan kaca mata dan rambut yang disisir rapi.

Jarang kali dia melihat ke bawah untuk membaca naskah pidatonya. Pemimpin tertinggi Korut itu berbicara dengan sangat lancar seraya mengungkapkan kemungkinan pemerintahannya mengirim delegas ke Olimpiade Musim Dingin di Korsel.

“Dalam pidato tahun baru ini, Korea Utara tampaknya sangat kecewa dengan citra yang ditunjukkan oleh Kim Jong-un,” kata analisis Korea Institute for National Unification yang dikelola pemerintah Korsel, setelah pidato Kim, Selasa (2/1).

“Perubahan dari pakaian Maois gelap menjadi jas abu-abu gaya Barat kemungkinan besar bertujuan untuk menekankan pesan perdamaian Kim dalam pidatonya, dan mencerminkan keadaan pikiran yang tenang yang mungkin datang bersama penyelesaian kekuatan nuklir Korut,” kata institut tersebut, dikutip Reuters.

Mengakhiri tahun yang dipenuhi retorika panas dan eskalasi ketegangan terkait program nuklir Korea Utara, Kim mendeklarasikan negaranya sebagai “kekuatan nuklir pecinta damai yang bertanggung jawab.” Dia juga menyerukan pengurangan ketegangan militer dan perbaikan hubungan dengan Korea Selatan.

Kim juga menyatakan dirinya siap berdialog dengan Seoul. Pernyataan itu disambut dengan tawaran pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara di Panmunjeom, desa gencatan senjata yang berada di perbatasan, pada 9 Januari ini.

Sejumlah analis mengatakan pidato yang disampaikan pada Senin itu menunjukkan Kim lebih percaya diri. Kebiasaan lamanya bergoyang ke kiri dan kanan ketika berbicara hampir sama sekali tidak terdeteksi. Dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin Korut pada 2013 lalu, Kim tampak kerap kehabisan nafas dan suaranya sesekali bergetar.

Tahun ini, tanda-tanda itu tidak lagi terlihat.

Kim Gun-hee, seorang konsultan pencitraan dan kepemimpinan, mengatakan jas abu-abu itu mungkin didesain untuk menolak sejumlah perhatian negatif terhadap uji coba rudal dan nuklir yang dipimpin oleh Kim.

“Ketika kami memberi saran kepada klien yang berada dalam situasi sulit atau dikelilingi rumor tak enak, kami memberi tahu mereka untuk mengenakan pakaian putih atau abu-abu,” ujarnya.

“Dalam studi psikologi warna, putih menunjukkan kepolisan sementara abu-abu cenderung mengalihkan perhatian dari Anda. Kim mungkin merasakan tekanan karena berada di pusat perhatian global dan mengenakan abu-abu setelah bertahun-tahun mengenakan warna gelap.”

(mtd/min)