Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Adrianto ungkap terduga teroris yang kontak tembak dengan tim Densus 88 di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (16/11). Foto: Albert Ivan Damanik for medanToday.com

medanToday.com,MEDAN – Sebanyak 23 orang terduga teroris ditangkap pada hari kelima pascaledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019). Teranyar, Densus 88 Antiteror bersama Polda Sumut mengamankan tiga terduga teroris di Kota Medan dan dua lagi menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak, Deliserdang, Minggu (17/11/2019).

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan sudah direncanakan dengan matang. Tak hanya itu, jaringan kelompok ini juga sempat melakukan pelatihan sebelum menjalankan aksi mereka.

“Sebelumnya mereka (terduga teroris) sempat menjalani pelatihan. Mereka berlatih di suatu tempat daerah Tanah Karo. Jadi artinya mereka memang benar-benar berlatih,” ujar Agus di RS Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan, Senin (18/11/2019).

BACA JUGA: 

Pelaku Bom di Polrestabes Medan Jaringan JAD, Latihan di Gunung Sibayak

Menurutnya, jaringan kelompok ini menyebarkan paham radikal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

“Perkembangan teknologi sangat luar biasa. Jadi sekarang ini tidak mesti (belajar) dari imam-imam di Indonesia. Tapi bisa langsung belajar dari media sosial dan tentunya ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Apakah kita merasa ini menjadi ancaman bersama yang membahayakan. Baik bagi diri kita, keluarga dan lingkungan kita,” katanya.

Selain menangkap 23 orang, Densus 88 dan Polda Sumut juga mengamankan sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya yakni senjata api (senpi) rakitan, senapan angina, anak panah, senjata tajam hingga rangkaian bom yang ditemukan di Sicanang.(mtd/min)

==================