medanToday.com,MEDAN – Penjualan rumah tipe kecil menunjukkan tren positif dalam setahun terakhir. Satu persatu kebijakan pemerintah untuk membantu masyarakat memiliki rumah impian semakin terasa.

Data dari survey Bank Indonesia menyebutkan persentase penjualan rumah tipe kecil tumbuh dari minus 16 persen pada akhir tahun 2018 menjadi tumbuh menjadi 23,01 persen di tahun 2019.

Chairman Samera Propertindo, Adi Ming E mengatakan kemudahan pembayaran Down Payment (DP) hingga tingkat pembayaran KPR menjadi faktor vital untuk menggerakkan kembali minat masyarakat.

“Kebijakan BI melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) membuat bank leluasa menyalurkan kredit KPR. Rasio kredit pada agunan (Loan to Value) pun juga telah ikut dinaikkan sehingga DP rumah menjadi semakin ringan,” katanya saat menggelar Samera Expo 2020 di Atrium Sun Plaza Medan, Kamis (5/3).

Pengunjung saat mengamati sejumlah maket perumahan Samera Propertindo pada gelaran pameran properti di Atrium Sun Plaza,Medan, Kamis (5/3). Gelaran properti expo terbesar di Medan tersebut berlangsung hingga 15 Maret mendatang. MTD/Andri Ginting

Hal ini menurut Adi memberi rangsangan yang cukup berarti, terutama untuk rumah tipe kecil dan menengah. Mengingat Survei Bl menegaskan bahwa 70 persen masyarakat lebih menyukai KPR untuk membeli rumah.

“Turunnya tarif pajak penghasilan (PPh) atas penjualan rumah mewah dari 5 persen menjadi 1 persen pun diyakini akan memberi pengaruh pada pasar perumahan premium,” ujarnya.

Tinggal lagi, kata Adi psikologis sosial masyarakat yang masih dihantui kekhawatiran karena pemberitaan seputar krisis, resesi, atau bad news lainnya beberapa tahun belakangan. Disinilah tantangan yang menurutnya harus dicari solusi oleh pemerintah dan juga stakeholder lain.

“Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, bank, dan pengembang untuk terus menjaga suasana optimisme di masyarakat. Mereka yang membeli rumah dua, tiga, atau empat tahun lalu juga dihinggapi ketakutan serupa. Namun lihat apa yang terjadi saat ini, ekonomi tetap berjalan bai . Harga rumah pun ikut bergerak naik, berikut keuntungan yang tidak kecil tentunya,” sebutnya.

Masih berdasarkan data BI, Adi mengatakan tahun lalu kenaikan rata-rata harga rumah tertinggi terjadi di Kota Medan. Sedangkan pertumbuhan harga rumah terendah ada di Jabodetabek.

“Ini jelas-jelas jadi kabar baik bagi masyarakat Kota Medan yang kemarin optimis dan memilih membeli properti,” ungkapnya.

Fakta-fakta ini membuat Samera Propertindo sangat serius untuk menggarap pasar properti di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Lewat tagline “Beli Rumah Ribet Bukan Budaya Kita” mereka yakin expo kali ini mampu mewujudkan target penjualan 100 unit rumah.

Beberapa koleksi eksklusif milik Samera Propertindo akan dipasarkan dengan seabrek kemudahan di atas. Mulai dari De Casa Villa, Padma Village, The Santa Fe, Samera Suites, De’ Samera, Villa Samera, Pergudangan Amplas Centre, City Suites, De’Cluster, De Residence, dan yang teranyar dan paling viral baru-baru ini yakni Sam City.(mtd/min)

========================