medanToday.com,SIMALUNGUN – Toleransi menjadi bagian penting di tengah keragaman bangsa Indonesia. Saling menghormati diantara ragam suku, budaya dan agama pun menjadi identitas yang tidak terpisahkan. Setidaknya hal ini yang terlihat ketika remaja Masjid Jamik Kelurahan Sindar Raya menjaga ibadah Natal di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) pada 24 Desember 2017 yang lalu.

Tidak hanya itu, para remaja Masjid itu juga ikut menjaga Ibadah Akhir Tahun di malam tahun baru 1 Januari 2018.

Lurah Sindar Raya L.Candra Harahap mengatakan hadirnya masyarakat muslim yang menjaga khusyuknya ibadah Natal dan Tahun Baru adalah wujud nyata toleransi yang harus dipertahankan.

Sebab,  sejak lama masyarakat Sindar Raya hidup berdampingan antara Kristen dan Muslim yang tentunya benih-benih toleransi sudah ada sejak lama yang harus dijaga dan dirawat.

“Hadirnya masyarakat yang beragama muslim dalam menjaga Ibadah Natal dan Tahun baru merupakan wujud toleransi yang harus dijaga dan dirawat. Karena benih-benih toleransi dan keragaman sudah ada sejak dahulu kala” ungkap Candra Harahap.

Lebih lanjut, menurut Parlin Harahap, kordinator Remaja Masjid Jamik Sindar Raya yang berpartisipasi menjaga ibadah Natal di GKPS Sindar Raya mengatakan bahwa dengan hadirnya Remaja Masjid di sini, kita berharap suasana Natal berlangsung damai, tentram dan khusuk.

“Kami hadir dan berpartisipasi dalam menjaga ibadah natal di sini agar natal lebih tentram, damai dan khusyuk” ucap Parlin.

Lebih lanjut, Chandra Harahap mengatakan bahwa kedepannya suasana seperti ini harus dipertahankan dan menjadi tradisi di tengah kebersamaan kita. Seperti: para pemuda gereja juga berkontribusi dalam menjaga sholat ied di hari Raya Idul Fitri.

“Sebagai lurah, saya sangat mengapresiasi suasana seperti ini bahwa toleransi adalah bagian penting yang harus dilestarikan. seperti sholad Ied di jaga oleh pemuda gereja, agar lebih fokus dan khusuk” tutup Candra Harahap.(mtd/war)

==============