Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Mtd/Siti Suhaima

medanToday.com,MEDAN – Beberapa hari lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan 10 kota terkotor dalam penilaian Adipura 2018. Kota-kota ini memiliki capaian nilai terendah di antara ratusan kabupaten/ kota, di antaranya terkait pengelolaan tempat pemrosesan akhir atau TPA dan kebersihan fisik.

Menanggapi penetapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Medan merupakan satu dari sepuluh kota terkotor di Indonesia, Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengungkapkan kekecewaan dan angkat bicara.

Bukan hanya mengungkapkan kekecewaan, Edy Rahmayadi juga mengakui dirinya tidak bisa tidur tiga hari karena sangat kecewa.

“Saaaangat kecewa, bukan hanya kecewa, tiga hari saya tak tidur. Pusing kepala saya,” kata Edy menjawab wartawan seusai pelantikan Pejabat Bupati Pakpak Bharat, Asren Nasution, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (17/1/2019).

Kepada wartawan dia bertanya apakah percaya kepada penetapan KLHK yang diumumkan pada Senin (14/1/2019) itu? Oleh wartawan serempak dijawab, “Percaya”.

“Sama kita,” tegasnya.

Karena terbiasa menetapkan segala sesuatu yang dikerjakannya dengan standard “the best”, ungkapnya, Pemko Medan dan seluruh jajarannya harus segera berubah.

Sebagai tindak lanjut kekecewaannya itu, hari ini, Edy akan memanggil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin untuk membicarakan.

“Memang itu kenyataan. Kalau tak percaya, kapan kalian wartawan punya waktu saya paparkan kondisi semua provinsi di Indonesia,” ungkapnya.(mtd/min)

==================