Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah. (Istimewa)

medanToday.com, MEDAN – Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah berharap Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dapat bersinergi untuk memulihkan pariwisata di Sumut. Sebab, sektor pariwisata menjadi salah satu yang terdampak selama pandemi Covid-19.

“Harapan kami sinergi PHRI dengan pemprov dapat ditingkatkan. Saat ini hotel dan restoran perlahan mulai membuka usahanya kembali, meski belum 100 persen. Untuk itu, diperlukan semangat dan keyakinan bahwa pariwisata bisa bangkit,” kata Musa pada saat membuka acara Musyawarah Daerah XII PHRI Sumut melalui virtual di rumah dinasnya Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (15/12).

Menurut Musa, pemerintah dan pelaku usaha tidak bisa berdiam diri, melainkan harus memiliki keyakinan kuat bahwa di masa pandemi perekonomian Sumut dapat bangkit. Dia menekankan promosi atau publikasi pariwisata menjadi poin penting menarik wisatawan lokal, nasional, sampai dengan mancanegara untuk berkunjung.

“Sumut memiliki potensi besar untuk dipromosikan. Apalagi, di provinsi ini ada superdestinasi wisata yaitu Danau Toba. Kami harap kerja sama PHRI dan Dinas Pariwisata dapat membantu promosinya,” ungkap pria yang akrab disapa Ijeck itu.

Berikutnya, Ijeck meminta agar setiap pelaku usaha melakukan inovasi agar mampu menarik wistawan. “Kita tidak bisa terus melakukan pola lama,” ujarnya.

Sementara, Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PHRI, Hariyadi Sukamdani menyampaikan bahwa tantangan pariwisata saat ini memang sangat berat. Dan itu tidak hanya dirasakan oleh Indonesia atau Sumut. Tapi, dunia juga merasakan dampak Covid-19.

Oleh karena itu, sinergi dari semua pihak sangat diperlukan. Selaras dengan pernyataan Ijeck, perlu dilakukan langkah bersama untuk saling berkoordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha guna mencari jalan keluar terbaik.

“Kita harus saling berbagi beban antara dunia usaha dan pemerintah. Tidak hanya pemerintah, stakeholder yang lain juga,” ucapnya.

Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan program vaksinasi Covid-19. Meski begitu, semua pihak diminta tetap mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

“Pemerintah sedang menyiapkan vaksinasi pada Januari mendatang. Namun demikian, kami berharap kita mempunyai langkah antisipatif apabila kondisi belum membaik,” pungkasnya. (mtd/min)