medanToday.com, MEDAN – Diduga karena masalah asmara, Yuliarta Nababan (21), sales promotion girl (SPG) di Swalayan Maju Bersama Jalan Kapten Muslim, Helvetia Kota Medan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri diindekos Gang Sepakat depan Plaza Millenium.

Setelah tersiar kabar peristiwa ini, pacar korban bernama Tua Sitorus tiba di lokasi.
Tua yang saat itu mengenakan kaos polo abu-abu tampak kebingungan, dan berusaha mencari informasi apa yang terjadi.

Pemilik kos bernama Mangapul Sijabat (55) dan Neti Siahaan (54) lantas menginformasikan tentang berita duka ini. Sontak, wajah Tua berubah, dan ia kemudian menangis.

Saat ditanyai petugas, Tua yang panik terdiam dengan mata berurai air mata. Ia nyaris pingsan di depan pintu masuk rumah kos pacarnya itu.

“Kenapa dia Bunuh diri?” tanya Tua pada pemilik kos, Rabu (13/9/2017).

Tua yang masih bingung beberapa saat jongkok sambil memejamkan mata.

Kapolsek Helvetia, Kompol Trila Murni mengatakan, pihaknya akan memintai keterangan Tua.

“Saya belum bisa pastikan apakah ini masalah asmara atau bukan. Inilah masih mau kami data dan periksa teman sekamar kosnya,” ungkap Trila.(*)

 

Sementara itu, Mangapul sang pemilik indekos hanya bisa geleng-geleng kepala setelah mengetahui anak kosnya bunuh diri di dapur.

Mangapul yang mengenakan stelan kemeja putih berulangkali menghela nafas.

“Saya pun pusing ini kalau sudah begini. Bagaimana kami gak pusing, hilanglah omset kos-kosan,” ungkap Mangapul.

Ia mengatakan, berita bunuh diri ini tentu akan beredar luas di kalangan para pencari kos. Dengan begitu, tak kan ada lagi anak kos yang mau tinggal di tempatnya.

“Kenapa lah dia bunuh diri di sini. Pasti cerita ini sampai kemana-mana, apalagi banyak di sini yang sama-sama punya kos,” ungkapnya.

Dari dalam rumah Mangapul, polisi mengamankan kursi kayu yang diduga digunakan korban untuk bunuh diri. Ada beberapa helai pakaian dan tali yang ikut diamankan.(MTD/min)

=====================================