Perwakilan pengelola Bus Sejahtera di Medan, M. Ambarita. (dok: medanToday.com)

medanToday.com, MEDAN – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Kota Medan ikut berdampak pada pelaku usaha bus dalam kota antar provinsi. Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, jumlah penumpang jauh menurun dibanding tahun sebelumnya.

Perwakilan pengelola Bus Sejahtera di Medan, M. Ambarita mengatakan sampai hari ini belum ada terlihat lonjakan penumpang. Harusnya, memasuki minggu ketiga akhir tahun masyarakat yang mau merayakan Natal dan Tahun baru di kampung sudah membanjiri loket.

“Sebelum ada Covid-19, tanggal segini biasanya jumlah penumpang yang mau mudik sudah meningkat 5 sampai 10 persen. Kalau sekarang sepertinya akan berjalan normal saja,” katanya saat diwawancarai medanToday.com melalui sambungan telepon, Jumat (18/12).

“Lonjakan penumpang biasanya paling tinggi pada 22 sampai 23 Desember,” tambahnya.

Menurut Ambarita, faktor tidak terjadi lonjakan adalah ketakutan dari masyarakat sendiri. Ditambah lagi ada imbauan dari Pemerintah Provinsi Sumut untuk tidak mudik demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Selain masyarakat takut, imbauan Gubernur Sumut untuk tidak mudik juga berpengaruh besar,” ujarnya.

Pun begitu, dia mengaku sudah membuat persiapan jika tiba-tiba terjadi lonjakan penumpang. Salah satunya memperketat protokol kesehatan (Prokes) baik di loket maupun bus. Meskipun saat ini anjuran untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan telah dilakukan.

“Gerakan 3M itu pasti tetap kita jalankan. Kalau ada penumpang tidak memakai masker, maka akan diturunkan,” jelasnya.

Sedangkan fasilitas yang ada di loket hanya menyediakan tempat cuci tangan untuk para penumpang. Namun, bagi penumpang yang tidak memakai masker disarankan untuk membeli di tempat terdekat. Soal jarak di dalam bus masih terkontrol dengan penerapan batas 50 persen penumpang dari daya tampung bus.

“Misal bus ber AC kapasitasnya 48 penumpang. Nah, mengantisipasi jaraknya kami hanya tampung 24 orang. Kelas ekonomi kapasitasnya 55 jadi sekitar 27 penumpang,” ungkapnya.

Masih dikatakan Ambarita, ia telah mendapatkan surat edaran dari Kementerian Perhubungan sejak 16 Desember untuk mengantisipasi arus mudik. “Isi suratnya meminta kita mendukung pelaksanaan pemeriksaan fisik dan kelengkapan surat (Ramcek) kendaraan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2021,” sebutnya.

Setiap kendaraan yang diramcek di Terminal Amplas akan dipasang stiker layak jalan mulai 18 Desember 2020 sampai dengan 04 Januari 2021. “Nanti ada 25 unit yang kita siapkan, 10 bus ber AC dan 15 yang ekonomi,” tutupnya. (mtd/min)