Doni Monardo. Ist

medanToday.com, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyatakan prihatin dengan situasi demo yang terjadi di beberapa kota besar di tengah pandemi Corona. Sebab, aktivitas berkerumun dapat mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain.

“Ingat, mereka yang mengabaikan protokol kesehatan sehingga menimbulkan korban jiwa bukan hanya dimintai pertanggungjawaban di dunia, tapi juga di akhirat,” kata Doni dalam bincang-bincang khusus “Media Bertanya, Doni Monardo Menjawab” di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Jumat (9/10).

Jenderal bintang tiga ini menyebutkan, menurut data dari beberapa kepolisian di daerah, hasil pemeriksaan rapid test terhadap pendemo ditemukan ada yang reaktif. Selain itu, personel kepolisian yang melakukan pemeriksaan dengan swab antigen hasilnya ada juga yang positif Covid-19.

“Ini harus disampaikan ke publik agar masyarakat menghindari aktivitas berkerumun yang dapat mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Doni kembali menegaskan, orang berbahaya bukanlah pasien Covid yang sudah sembuh, melainkan orang positif yang belum melakukan pemeriksaan atau orang tanpa gejala (OTG). Begitu tiba di rumah usai beraktivitas di luar, termasuk demo. Tanpa sengaja OTG ini dapat menulari keluarga terdekatnya, terutama orang tua yang memiliki penyakit penyerta (Komorbid).

“Seperti diketahui kaum lansia dan Komorbid sangat rentan tertular virus Corona,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu. (mtd/min)