Ilustrasi Santri di Pondok Pesantren Darunnajah mencuci tangan guna menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). (Ist)

medanToday.com, JAKARTA – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane, menyarankan lima langkah efektif yang dapat diterapkan di pesantren untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Pertama, testing bebas Covid-19 tetap diterapkan kepada santri yang akan masuk ke wilayah pondok pesantren. Kedua, perhatikan kebersihan lingkungan pesantren, mulai dari kamar tidur, peralatan makan dan peralatan beribadah perlu juga dipastikan higienis dan tidak dipakai bergantian.

“Ketiga, terapkan protokol kesehatan (Prokes) 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun di air mengalir selama berada di pesantren,” katanya dalam talkshow memperingati Hari Santri Nasional dengan tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” di Media Center Satgas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (22/10) kemarin.

Berikutnya, bagi para santri yang mengalami gejala ringan harus segera melapor ke pengelola pesantren agar segera mendapat tindakan cepat. Sehingga, jika ditemukan gejala Covid-19 maka penanganan di pesantren jauh lebih mudah karena sedikit lalu lalang dari pada di lingkungan perumahan.

Terakhir, batasi jumlah pengunjung untuk menekan intensitas pertemuan dengan orang luar yang berpotensi menularkan virus Corona. Jadwal kunjungan dari wali santri pun sebaiknya dibatasi dan tetap diberi jarak saat bertemu serta dilarang bersentuhan fisik.

“Agak sulit memang menerapkan aturan ini karena kultur Indonesia terbiasa berkumpul, guyub, dan berpelukan. Sementara selama tujuh bulan ini kita harus jaga jarak, tak boleh bersalaman, hanya menangkupkan tangan saja,” ungkap Masdalina. (mtd/min)